Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Test Test
JAKARTA. Bagi Estonia, Indonesia merupakan tujuan investasi baru yang menjanjikan. Tak heran, dalam lima tahun terakhir, kinerja perdagangan antara Indonesia dan Estonia mengalami peningkatan cukup signifikan.
Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Paet mengatakan, perdagangan Indonesia-Estonia tumbuh 26,39% dalam lima tahun terakhir. "Saya melihat Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan dan negara yang kekuatan ekonominya kian diperhitungkan," ujar Urmas, dalam jumpa pers bersama Menteri Perdagangan Finlandia Alexander Stubb, dan Menteri Perdagangan Indonesia, Gita Wirjawan, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (25/1).
Meski begitu, volume perdagangan antara kedua negara sebesar US$ 24,7 juta, belum mencerminkan volume perdagangan yang potensial bagi kedua negara. Sehingga, masih terbuka peluang untuk peningkatan yang lebih besar lagi.
Selain itu, Urmas juga menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi sebesar 6,5% pada tahun lalu menbuat Indonesia menjadi pasar yang cukup “seksi” bagi Estonia. Dengan tingkat inflasi yang cukup rendah dan kelas ekonomi menengah terus bertumbuh, Indonesia menjadi pasar yang potensial.
Urmas menyebutkan, komoditas perdagangan antara kedua negara untuk ekspor Indonesia antara lain adalah ban karet (5,54%), sayur organik (5,53%), alat listrik (1,64%), bubuk cokelat (1,22%). Sedangkan untuk impor Indonesia dari Estonia adalah limbah nikel (1,03%), paper dan paperboard (0,92%), alat listrik untuk jalur telepon (0,21%) dan mesin untuk pembuatan bubur kertas/pulp (0,07%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













