kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Percepat penemuan vaksin, BPOM pangkas pendaftaran hingga hitungan jam


Senin, 31 Agustus 2020 / 17:01 WIB
Percepat penemuan vaksin, BPOM pangkas pendaftaran hingga hitungan jam
ILUSTRASI. A doctor holds a box of China's Sinovac vaccine, a potential vaccine for the coronavirus disease (COVID-19), at the Sao Lucas Hospital of the Pontifical Catholic University of Rio Grande do Sul (PUCRS), in Porto Alegre, Brazil August 8, 2020. REUTERS/Dieg


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memangkas pendaftaran obat untuk mempercepat ketersediaan vaksin.

Tak tanggung-tanggung, percepatan tersebut memangkas dari sebelumnya berpuluh hari hanya menjadi hitungan jam. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) percepatan dilakukan untuk obat dan vaksin Covid-19.

"BPOM melalukan simplifikasi dan percepatan registrasi dengan menghilangkan tahapan dan melakukan kegiatan secara paralel," ujar Deputi Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Rita Endang saat rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (31/8).

Baca Juga: Balitbangkes jajaki kerja sama vaksin corona seharga £10 dengan Inggris

BPOM juga melakukan kajian risiko dan pemenuhan data untuk mempercepat kegiatan registrasi. Hal itu diharapkan dapat mempercepat lahirnya vaksin dan obat seperti yang dinanti seluruh negara.

Berdasarkan simplifikasi, BPOM memangkas pra-registrasi obat dari waktu 40 hari kerja menjadi hanya 6 jam. Selain itu, waktu evaluasi obat baru dan produk biologi dipangkas dari sebelumnya 100 hari kerja, 120 hari kerja, dan 300 hari kerja hanya menjadi 20 hari kerja.

Rita menerangkan saat ini telah ada 31 kandidat vaksin di dunia. Dari 31 kandidat tersebut, sebanyak 3 kandidat vaksin telah bekerja sama dengan Indonesia.

Baca Juga: Paling menular di dunia, ini 6 fakta mutasi virus corona D614G

"Ada 31 kandidat vaksin yang masuk tahapan uji klinis, untuk Indonesia sendiri yang BPOM dampingi ada tiga," terang Rita.

Antara lain adalah vaksin kerja sama Bio Farma dengan Sinovac yang dilakukan uji klinis tahap tiga di Bandung. Selain itu ada pula vaksin yang didampingi yakni vaksin kerja sama Kimia Farma dengan G42, serta kerja sama Kalbe Farma dengan Genexine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×