Reporter: Patricius Dewo | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang yang mulai berkobar antara Amerika Serikat (AS) versus China, plus pelemahan rupiah berpotensi menghambat pencapaian target investasi tahun ini.
Thomas Trikasih Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) mengakui untuk mencapai target investasi tahun ini cukup berat. Perang dagang AS dengan China membuat sejumlah investor menunda menggelontorkan investasi ke Indonesia.
Catatan saja, tahun ini pemerintah mencanangkan target realisasi investasi sebesar Rp 765 triliun. Pada 2017 lalu, total realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai nilai Rp 692,8 triliun, lebih dari target yang dibebankan sebesar Rp 678,8 triliun.
"Harus kami akui bahwa kondisi lagi agak berat. Di awali pada kuartal II 2018 dengan gejolak rupiah. Sekarang ditambah lagi perang dagang yang semakin mengalami eksalasi" ujar Thomas dalam acara Investment Award, Kamis (12/7).
Ia mengatakan, sejauh ini tidak ada investor yang sampai membatalkan rencana investasinya ke Indonesia. Hanya saja, ada beberapa investor yang menunda rencana investasinya.
Selain sentimen perang dagang, pelemahan rupiah juga menjadi pertimbangan investor menunda rencana investasi di Indonesia. "Jadi mereka menunggu kurs rupiah stabil baru akan investasi lagi," kata Thomas.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang segera melakukan tindakan untuk mencari solusi demi mendorong laju investasi Indonesia. Kebijakan pemerintah yang mempermudah investasi ini di tengah kondisi penuh ketidakpastian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News