kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Per September, 6.500 wajib pajak ajukan keberatan perhitungan pajak


Jumat, 12 November 2010 / 13:16 WIB
Per September, 6.500 wajib pajak ajukan keberatan perhitungan pajak
ILUSTRASI. Mobile storage BBM SPBU Pertamina


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Hingga September 2010 lalu, jumlah wajib pajak yang mengajukan keberatan atas kasus pajak mencapai 6.500. Namun, Direktorat Jenderal Pajak menyatakan tren pengajuan keberatan penghitungan pajak menurun bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Catatan saja, pada 2008 lalu, jumlah yang mengajukan keberatan sebanyak 20.000 wajib pajak. Setahun kemudian, jumlahnya merosot menjadi 13.000 wajib pajak.

Wajib pajak bisa mengajukan keberatan berdasarkan pasal 24 Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Kepala Sub Direktorat Banding dan Gugatan II Ditjen Pajak Jon Suryayuda Soedarso menjelaskan, wajib pajak bisa mengajukan keberatasn atas jumlah rugi, jumlah pajak, pemotongan atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya. "Keberatan hanya bisa diajukan ke Ditjen Pajak," katanya, Jumat (12/11).

Selain keberatan, Jon mengatakan wajib pajak juga bisa mengajukan banding bila tidak puas atas putusan pengadilan pajak. Hingga September lalu, Ditjen Pajak mencatat ada sebanyak 2.700 kasus.

Tren pengajuan banding juga melandai. Tahun 2008 silam, jumlah pengajuan banding sebanyak 3.000 kasus. Kemudian, pada 2009 upaya banding menjadi 2.900 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×