kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.522.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 15.896   39,00   0,24%
  • IDX 7.299   -27,95   -0,38%
  • KOMPAS100 1.112   -7,65   -0,68%
  • LQ45 875   -8,79   -0,99%
  • ISSI 223   -0,44   -0,20%
  • IDX30 447   -5,11   -1,13%
  • IDXHIDIV20 535   -6,86   -1,27%
  • IDX80 127   -1,15   -0,90%
  • IDXV30 130   -0,61   -0,47%
  • IDXQ30 148   -1,84   -1,23%

Penyumbang PDB, Pemerintah Dorong Digitalisasi Asuransi


Kamis, 25 Juli 2024 / 22:05 WIB
Penyumbang PDB, Pemerintah Dorong Digitalisasi Asuransi
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berbicara kepada pelaku pasar modal di Jakarta, Selasa (9/7/2024). Di hadapan para pelaku pasar, menteri Airlangga menyatakan dan menjamin transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto bakal berjalan mulus. Menurutnya, semua program unggulan Prabowo Subianto termasuk target pertumbuhan ekonomi bakal terakomodir dalam RAPBN 2025. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah  memberikan atensi terhadap sektor asuransi yang telah menjadi salah satu penyumbang utama Produk domestik bruto (PDB) serta memiliki potensi yang optimal. Kinerja industri asuransi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional. 

"Dengan memobilisasi tabungan dalam negeri, asuransi memungkinkan untuk mengurangi kerugian, meningkatkan stabilitas keuangan, dan mendorong kegiatan perdagangan, sehingga asuransi berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Airlangga dalam keterangan resminya, Kamis (25/7).

Airlangga menyebutkan masifnya perkembangan teknologi digital saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor asuransi. Kondisi tersebut mendorong industri asuransi untuk mengembangkan bisnis ke arah digitalisasi proses bisnis. 

Transformasi digital dalam asuransi yang didukung oleh kecerdasan buatan, machine learning, analisis prediktif, layanan seluler, hingga live chat memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.

Baca Juga: Soal Asuransi di Sektor Hijau, Ini Tanggapan Asosiasi Sampai Pelaku Industri

Secara keseluruhan, meskipun tantangan seperti kesenjangan infrastruktur dan masalah keamanan siber masih ada, industri asuransi di Indonesia siap menghadapi transformasi digital yang signifikan. 

"Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kepuasan nasabah di tahun-tahun mendatang, dan juga berpotensi meningkatkan kontribusi industri asuransi terhadap PDB Indonesia,” ujar Airlangga.

Selain itu, Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia optimis mampu meraih tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada akhir tahun 2024 mendatang. Konsumsi domestik yang diperkirakan akan tetap menjadi kontributor utama PDB. 

Baca Juga: Bisnis Asuransi Properti di Sejumlah Asuransi Catat Kinerja Positif pada Semester I

"Melalui pencanangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045," terangnya.

Dalam mencapai visi tersebut, transformasi ekonomi menjadi salah satu langkah esensial yang perlu dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

"Berbekal bonus demografi dan kepercayaan dunia internasional, peluang dalam mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045 tersebut kian meningkat dan perlu untuk dioptimalkan oleh Pemerintah," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×