Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Panitia Kerja Hambalang Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kecewa karena Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terlambat menyerahkan hasil audit proyek pembangunan pusat olahraga Bukit Hambalang. BPK baru akan menyerahkan hasil audit itu pada 31 Oktober mendatang.
Menurut anggota Panitia Kerja Hambalang Dedy Gumelar, BPK berjanji menyerahkan hasil audit itu pada Kamis (25/10). Penundaan ini menimbulkan pertanyaan bagi Dedy. "Ada apa sih sebenarnya? Saat kemarin kami meminta kepada Pak Hadi Poernomo (Ketua BPK), kesimpulannya tidak diberikan. Ini kenapa," tanya Dedy Gumelar yang akrab dipanggil Miing.
Anggota BPK Taufiqurrahman Ruki sebelumnya mengungkapkan ada intervensi dalam proses audit Hambalang. Dia mengungkapkan nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan sejumlah kontraktor proyek itu hilang dalam dokumen audit. Siapa yang mengintervensi belum terkuak hingga sekarang.
Namun, Hadi Poernomo membantah dugaan itu. Dia mengatakan, proses audit proyek Hambalang belum selesai. Menurutnya, proses audit Hambalang baru berjalan 85%. Lembaga auditor negara ini mengaku masih membutuhkan waktu untuk menuntaskan 15% sisa LHP audit Hambalang tahap I.
Miing berharap BPK segera menyampaikan hasil audit itu supaya panitia kerja DPR bisa membahas lalu lintas uang maupun dugaan pencurian uang. Dengan penyerahan hasil audit ini, dia mengatakan bisa mempercepat langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut dugaan korupsi proyek Hambalang. Dedy yang menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga di Kementerian Pemuda dan Olahraga diduga melakukan menyalahgunakan wewenang.
KPK masih mencari tersangka lain. Dedy sendiri menuding Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam ikut terlibat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News