kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BPK meragukan salinan audit Hambalang yang beredar


Rabu, 24 Oktober 2012 / 13:42 WIB
BPK meragukan salinan audit Hambalang yang beredar
ILUSTRASI. Protokol kesehatan yang terus didengungkan tersebut tak lain bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19. Salah satunya mengenakan masker.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meragukan kebenaran hasil audit proyek Hambalang tahap 1 yang beredar luas di kalangan media. Anggota BPK Rizal Djalil beralasan dokumen yang asli tidak akan mudah bocor dan beredar luas.

Ketika ditunjukan salinan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif proyek Hambalang itu, Rizal meragukannya. Menurutnya, laporan akhir harus ada nomor dan pihak yang menandatangani sementara di salinan yang diperoleh wartawan kedua hal tersebut tidak ada. "Saya yakin bahwa yang asli ada disini (BPK), tidak beredar ke luar. Bisa saja orang mengaku-ngaku. Kalau audit BPK yang beredar, pasti ada nomornya dan lengkap semua," ujar Rizal, Rabu (24/10).

Salinan hasil audit tersebut itu bocor ke wartawan dan anggota DPR. Anggota Komisi X DPR Dedy Gumelar mengaku hasil audit yang dibacanya sama dengan salinan yang diperoleh wartawan. "Betul itu, tanggal 1 Oktober. Draft tahap pertama," ujar Dedi saat dihubungi wartawan pada Rabu (24/10).

Sayang, Dedy tidak menjelaskan asal usul dokumen yang dibacanya. Dia hanya membenarkan hasil audit tersebut sama sekali tidak mencantumkan keterlibatan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. "Itu dia, di laporan itu mentok-mentoknya di Sesmenpora. Cuma ini tidak masuk di logika kita semua," ucapnya.

Dedy sendiri tidak mempersoalkan salinan hasil audit yang bocor ke publik tersebut sebab baru tahap sementara. Menurutnya, yang terpenting sekarang adalah laporan hasil akhir audit BPK terhadap proyek Hambalang.

Dedi menilai, laporan sementara sangat wajar jika tidak ada tanda tangan atau pun nomor laporan. "Kita tunggu saja hasil akhirnya yang sudah diteken BPK," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×