Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan membagi dua skema subsidi untuk kredit pemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun dua skema tersebut yakni subsidi selisih bunga (SSB) dan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Menurut Dirjen Pembiayaan Perumahan, Lana Winayanti, sekarang penyaluran SSB sudah sekitar 168.000 unit. Pihaknya berharap penyaluran akan terus meningkat hingga 200.000 unit.
“Untuk FLPP kami harapkan bisa mencapai 21.000. Targetnya 40.000 unit. Namun terjadi keterlambatan APBNP yang baru keluar akhir Oktober,” jelas Lana saat acara HUT KPR BTN, Selasa (12/12).
Selain itu ada bantuan lain dari pemerintah untuk nasabah KPR subsidi yakni bantuan uang muka. Bantuan sebesar Rp 4 juta akan diberikan bagi nasabah yang sudah melakukan akad kredit. Kurang lebih sudah ada 100.000 nasabah penerima bantuan uang muka.
Pihaknya juga merencanakan untuk mengurangi porsi SSB untuk dialihkan ke skema subsidi lain. “Kemungkinan tahun 2019. Karena sudah ada Tapera, jadi subsidi perumahan akan dikaji kembali,” tambah Lana.
Lani menjelaskan, untuk tahun 2018 program SSB dan FLPP masih akan berjalan berjalan dengan target penyaluran 225.000 unit untuk SSB, 42.000 unit FLPP dan bantuan uang muka 278.000 nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News