kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan Cadangan Devisa Diprediksi Berlanjut Pada Agustus 2022, Berikut Penyebabnya


Sabtu, 06 Agustus 2022 / 14:30 WIB
Penurunan Cadangan Devisa Diprediksi Berlanjut Pada Agustus 2022, Berikut Penyebabnya


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memperkirakan cadangan devisa pada Agustus 2022 masih berpotensi turun. Pasalnya, kebijakan The Fed yang hawkish akan membuat dana asing banyak yang keluar dari pasar Indonesia dan membuat Bank Indonesia (BI) harus bekerja keras melakukan intervensi guna menahan pelemahan rupiah.

Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz mengatakan, posisi cadangan devisa pada Agustus ini juga diperkirakan akan kembali menurun di kisaran US$ 131 miliar. Hal ini karena neraca perdagangan Indonesia berpotensi lebih kecil, sementara outflow masih akan terus berlanjut.

Asal tahu saja, Bank Indonesia melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2022 tercatat sebesar US$ 132,2 miliar. Jumlah tersebut turun 3,08% dibandingkan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2022 yang sebesar US$ 136,4 miliar.

Penurunan posisi cadangan devisa pada Juli 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah, dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz mengatakan, pada Juli 2022 dana asing yang keluar dari pasar keuangan cukup besar di tengah kebijakan The Fed yang hawkish, sehingga memberi tekanan pada nilai tukar.

Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 132,2 Miliar di Akhir Juli 2022

“Untuk menahan tekanan tersebut intervensi BI kita lihat cukup besar sehingga menjadi  faktor penurunan cadangan devisa,” tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Jumat (5/8).

Ke depan, Faiz memperkirakan cadangan devisa akan berada di kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 131 miliar di akhir tahun ini. 

Perkiraan ini karena dari sisi neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan masih surplus sehingga bisa menahan penurunan cadangan devisa lebih dalam lagi.

“Namun karena The Fed masih akan meningkatkan suku bunganya lagi, potensi outflow masih akan ada,” jelasnya.

Baca Juga: Ekonom Ini Prediksi Cadangan Devisa pada Juli 2022 Tergerus hingga US$ 1 Miliar

Lebih lanjut, Faiz juga memperkirakan nilai tukar rupiah rerata akan berada di kisaran Rp 14.975 per dolar Amerika Serikat di kuartal II 2022. 

Sementara itu, menjelang akhir tahun, saat BI sudah menaikkan suku bunga acuannya, rupiah akan berpotensi menguat ke level Rp 14.600 – Rp 14.700 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×