Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Lembaga riset ekonomi dari Bank Permata, Permata Institute for Economic Research (PIER) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 4,5% – 5,0%. Angka ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,11%.
Chief Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa revisi tersebut tidak lepas dari ketidakpastian perang dagang yang meningkat.
"Ketidakpastian perang dagang yang meningkat telah mendorong perusahaan untuk menunda investasi dan rencana ekspansi," ujar Josua dalam Media Briefing di Jakarta, Rabu (14/5).
Baca Juga: Ditekan PHK dan Pelemahan Daya Beli, Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Seret
Menurutnya, ketidakpastian global akibat perang dagang yang sedang berlangsung diperkirakan akan menekan laju investasi dan konsumsi domestik.
Lebih lanjut, adanya perang dagang tersebut juga akan mempengaruhi pertumbuhan berbagai sektor, meskipun dampaknya akan bervariasi.
Josua menyebut, sektor dengan orientasi ekspor dan memiliki ketergantungan terhadap pasar AS yang relatif tinggi, seperti tekstil dan garmen, kulit dan alas kaki, elektronik, furniture, dan produk karet, akan terkena dampak yang cukup signifikan dan dapat menurunkan pertumbuhan sektor tersebut di tahun 2025
Baca Juga: Setengah Tahun Pemerintahan Prabowo, Pertumbuhan Ekonomi Melambat
Namun demikian, sektor-sektor yang berorientasi pada pasar domestik, seperti jasa dan perdagangan diyakini masih akan menjadi motor utama pertumbuhan tahun ini.
Ia mengatakan, meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan yang tampak lesu dapat membuka ruang bagi pelonggaran moneter.
"Jika ketidakpastian global mereda dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed menguat, maka Bank Indonesia dapat memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) hingga 50 basis poin sepanjang sisa tahun ini,” tandasnya.
Selanjutnya: Pengiriman AION V Mundur dari Jadwal, Begini Penjelasan AION Indonesia
Menarik Dibaca: Dividen Astra International (ASII) Rp 308 per saham, Potensi Yield Sekitar 6%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News