kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan eceran Oktober diperkirakan melambat


Rabu, 09 November 2016 / 20:46 WIB
Penjualan eceran Oktober diperkirakan melambat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan eceran pada Oktober 2016 melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hasil survei penjualan eceran yang dilakukan oleh BI, pertumbuhan penjualan eceran Oktober 2016 diperkirakan sebesar 5,2% year on year (YoY), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,5% YoY.

Pelambatan penjualan eceran tersebut terjadi pada kelompok makanan. Hasil survei memperkirakan, penjualan kelompok makanan tumbuh 4,2% YoY. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan September 2016 yang sebesar 7,8% YoY.

Sementara itu, penjualan kelompok nonmakanan malah meningkat. Hasil survei tersebut menujukkan penjualan kelompok nonmakanan diperkirakan tumbuh sebesar 6,8% YoY, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,8% YoY.

Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Desember 2016 diperkirakan meningkat. Indikasi tersebut terlihat dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) tiga bulan mendatang yang meningkat 11,8 poin menjadi sebesar 134,3.

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang (Maret 2017) diperkirakan tidak jauh berbeda dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercermin dari IEH enam bulan mendatang sebesar 132,3, relatif sama dibandingkan 132,4 pada bulan sebelumnya.

"Namun seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang Natal dan tahun baru, responden memperkirakan penjualan eceran Desember akan meningkat," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya, Rabu (9/11),.

Hal tersebut tercermin pada indeks ekspektasi penjualan (IEP) tiga bulan yang akan datang yang naik 11,4 poin menjadi 138,9 dibanding bulan sebelumnya. Sementara IEP enam bulan mendatang lebih rendah 8,9 poin menjadi 127,1 dibanding bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, penurunan penjualan tersebut terjadi karena faktor musiman, yaitu biasanya penjualan eceran menurun setelah momentum Iduladha, terutama untuk penjualan makanan.

"Akan tetapi nanti makanan ini dengan stabilnya rupiah dan mungkin pembelian alat rumah tangga meningkat, barang tahan lama juga meningkat," katanya. Hal tersebut juga sejalan dengan adanya musim Natal, tahun baru dan adanya penyaluran tunjangan hari raya (THR) karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×