kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Eceran Bulan Agustus 2022 Menguat Ditopang Digelarnya Hari Belanja Diskon


Jumat, 09 September 2022 / 18:15 WIB
Penjualan Eceran Bulan Agustus 2022 Menguat Ditopang Digelarnya Hari Belanja Diskon
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja di Lucky Bundle yang terletak di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/8/2022). Penjualan Eceran Bulan Agustus 2022 Menguat Ditopang Digelarnya Hari Belanja Diskon


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, penjualan eceran pada kinerja penjualan eceran Agustus 2022 diprakirakan terus menguat.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2022 sebesar 202,8 atau tumbuh 5,4% secara tahunan atau year on year (yoy) bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, peningkatan kinerja penjualan eceran pada Agustus 2022 tidak terlepas dari digelarnya Hari Belanja Diskon (HBD) pada Agustus 2022 yang lalu.

Baca Juga: BI Proyeksikan Inflasi Pekan Kedua September Sebesar 0,77% Secara Bulanan

Budi mengatakan pergelaran Hari Belanja Diskon tersebut bertujuan untuk mendongkrak penjualan, sehingga tidak heran jika laporan BI mencatatkan kinerja penjualan eceran pada Agustus 2022 menguat.

"Memang bulan Agustus terjadi peningkatan karena kami melakukan aktivitas nasional HBD dan juga memang seluruh diskon itu kami konsentrasikan untuk mengangkat penjualan, sehingga memang setiap tahun laporan BI selalu menunjukkan kinerja positif," ujar Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (9/9).

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa perkembangan penjualan eceran cukup menarik dikarenakan terjadinya perubahan tren, di mana naiknya harga kebutuhan pokok dan proyeksi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) direspon dengan penurunan penjualan sparepart otomotif, elektronik dan perlengkapan rumah tangga.

Baca Juga: Meski Harga Bahan Bangunan Naik, Caturkarda (DEPO) Masih Optimistis Capai Target

"Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut sejalan dengan ekspektasi inflasi yang meningkat di sektor transportasi," ujar Bhima kepada Kontan.co,id, Jumat (9/9).

Namun Bhima menyebut, yang perlu diperhatikan adalah tren penjualan pakaian jadi yang mulai menunjukkan pemulihan hingga Juli 2022 bisa kembali mengalami kontraksi.

Masyarakat akan mengurangi pembelian baju baru dikarenakan penghasilan yang ada akan disisihkan lebih besar untuk biaya transportasi atau pembelian BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×