Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengamini potensi daya saing yang berkelanjutan saat ini menjadi jalan yang ia lakukan untuk memulihkan perekonomian.
Sebelum pandemi, masyarakat Klungkung nyaris meninggalkan sektor pertanian lantaran potensi pariwisata Klungkung yan menjanjikan. Hal itu kemudian menyebabkan mereka merasakan dampak cukup parah ketika pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, saat ini ia kembali menggerakkan berbagai program yang tidak terpaku pada satu sektor. Beberapa strategi pemulihan yang mulai berjalan, seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.
"Kami kembali menggalakan berbagai sektor yang selama ini nyaris ditinggalkan seperti singkong, jagung, kelapa. Ini akan dikerjasamakan dengan pemerintah Kanada untuk membuat inovasi produk berupa Rumah Keong, rumput laut, kelapa, dan mangga," ujarnya.
Potensi lain yang sekarang kembali dimaksimalkan Kabupaten Klungkung adalah budidaya rumput laut dan pengembangan budidaya kepiting hingga kerapu.
Pemerintah Kabupaten Klungkung juga gencar dalam penguatan kerajinan tangan dan menggalakkan program mandiri lainnya seperti pertanian hidroponik bagi tiap kepala keluarga.
Hal serupa dilakukan oleh Du Anyam, social entrepreneurship bidang kriya yang berdiri sejak 2014. Mereka memberdayakan para pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Kalimantan Selatan.
Du Anyam bekerjasama dengan pelaku UMKM kriya dan anak muda di daerah untuk membangun rantai pasok kriya di Indonesia.
Du Anyam mengembangkan aplikasi berbasis teknologi untuk menggantikan proses manual yang berulang dan rawan kesalahan. Manfaatnya beragam seperti melacak produksi secara real time, mengukur kapasitas produksi dan kualitas, merencanakan produksi secara lebih baik, verifikasi pembayaran tunai secara real time, dan meningkatkan penilaian dampak ekonomi.
“Aplikasi ini justru semakin berguna saat pandemi. Du Anyam bisa bermitra dengan lebih banyak mitra di daerah di mana Du Anyam tidak ada. Kemudian lahirlah Krealogi sebagai wadah ekosistem terpadu dan sistem perangkat manajemen rantai pasok UMKM kriya,” tutur Co-founder Du Anyam & Krealogi Hanna Keraf.
Baca Juga: KPPOD soroti belanja daerah justru di bawah kondisi normal
Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nur Hidayati memaparkan tiga cara membalikkan krisis, yaitu pemulihan ekologis, mengurangi kerentanan, dan perubahan sistem. Menurut Yaya, sapaan akrabnya, ekspansi industri kreatif dan monokultur harus dihentikan.
Ekosistem-ekosistem esensial yang berfungsi sebagai sumber pangan dan air komunitas harus dipulihkan dan diselamatkan. Efisiensi sumber daya alam dan mempertahankan umur produk selama mungkin juga harus dikedepankan.
“Indikator kemajuan alternatif tidak berbasis growth, melainkan kualitas well-being mengacu pada laporan terbaru dari UNI Special Rapporteur on Extreme Poverty,” ujar Yaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News