Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai ekspor sepanjang April 2019 mengalami kontraksi, baik secara bulanan nmaupun tahunan. Meski begitu, pengusaha optimistis kinerja ekspor bulan ini dan bulan depan bakal membaik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor April sebesar US$ 12,6 miliar. Angka ini turun 10,8% dibanding bulan sebelumnya dan turun 13,1% year on year (yoy).
Sementara nilai impor tercatat US$ 15,1 miliar, naik 12,25% dibanding bulan sebelumnya. Meski turun 6,58% year on year (yoy). Kondisi ini menyebabkan defisit neraca perdagangan sebesar US$ 2,5 miliar, terbesar setelah defisit Juli 2013.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, penurunan ekspor lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Yaitu, penurunan harga komoditas, terutama batubara. "Ekspor Mei dan Juni akan lebih baik," kata Benny kepada Kontan.co.id, Rabu (15/5).
Berdasarkan pola di tahun 2017 dan 2018, nilai ekspor di bulan April memang menurun dibanding Maret. Ekspor kemudian meningkat di Mei, lalu menurun lagi di Juni.
Hal itu, lantaran hari kerja di bulan Juni lebih pendek karena adanya libur Idul Fitri. "Namun KEIN sudah meminta agar lembaga pemerintah yang ada kaitannya dengan aktivitas ekspor agar membuat desk ekspor yang dilakukan oleh ASN yang tidak merayakan Idul Fitri," tambah Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News