Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tahun ini pihaknya menekankan persuasi dan komunikas terhadap para pelaku usaha terkait pengumpulan pajak.
Dalam APBN 2018, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.424 triliun. Angka ini naik 20% dari realisasi penerimaan pajak selama 2017 yang mencapai Rp 1.151 triliun.
"Sebetulnya yang kami lakukan selama ini dengan database yang lebih baik dari tax amnesty dan (nantinya) dari pertukaran informasi (AEoI) kami akan mulai dengan persuasi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (7/2).
Ia mengatakan, sebagian besar compliance wajib pajak meningkat setelah amnesti pajak. Oleh karena itu, pemerintah ingin menjaga momentum itu. "Itu enforcement agar mereka tetap berkomitmen untuk patuh," ucapnya.
Ia menyatakan, apabila ada data dan secondary information, pihaknya akan kumpul lebih dulu dengan pengusahanya apakah ini sudah benar.
"Jadi kami akan lebih menekankan komunikasi dengan pelaku usaha karena kami tak ingin merusak confidence yan sudah baik dengan adanya investasi yang baik sehingga pada pengumpulan pajak, kami based on persamaan pemahaman data yang dimiliki," jelasnya.
Selain itu, Sri Mulyani menekankan bahwa pihaknya tidak berburu di kebun binatang karena penggalian potensi-potensi mana saja yang belum dipajaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News