kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penguatan optimisme konsumen ditopang data perbaikan ekonomi


Senin, 07 Januari 2019 / 21:03 WIB
Penguatan optimisme konsumen ditopang data perbaikan ekonomi


Reporter: Mochammad Fauzan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan optimisme konsumen pada bulan Desember 2018 diproyeksikan terus mendaki. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2018 sebesar 127,0 dibandingkan dengan 122,7 pada bulan sebelumnya.

Sementara secara triwulan rata-rata IKK triwulan IV-2018 sebesar 123,0 lebih tinggi dibandingkan dengan pada triwulan sebelumnya sebesar 122,9. Dengan begitu secara keseluruhan tahun 2018 rata - rata IKK adalah sebesar 123,6.

Pengamat Ekonomi Core Indonesia Muhammad Faisal mengatakan,  jika melihat dengan indikator yakni kenaikan purchasing managers index didorong oleh peningkatan permintaan dari dalam negeri, yang dimana daya beli sangat mengalami perbaikan yang signifkan.

Peningkatan keyakinan konsumen ditopang dengan perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi saat ini dan ekspetasi terhadap kondisi ekonomi untuk ke depannya. Tidak hanya di situ, optimisme kondisi ekonomi ke depan terutama didukung oleh ekspetasi kegiatan usaha.

Hasil survei juga menunjukan bahwa tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang (Maret 2019) diperkirakan akan meningkat. Peningkatan itu terutama disebabkan adanya kekhawatiran konsumen terhadap potensi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal tersebut terindikasi dari indeks ekspetasi harga tiga bulan yang akan datang sebesar 175,2 dari yang sebelumnya sebesar 174,1. Untuk meningkatkan daya beli konsumen, Faisal menambahkan untuk menjaga kebijakan yang dikeluarkan tidak berdampak menekan pada daya beli masyarakat khususnya golongan menengah bawah dengan menjaga harga yang diatur oleh pemerintah agar tetap stabil.

“Untuk menjaga harga yang diatur pemerintah tetap stabil seperti tarif listrik, bbm bersubsidi dan menjaga stabilitas harga sembako.” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (7/1)

Pada enam bulan mendatang yakni pada Juni 2019, konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga meningkat disebabkan oleh permintaan selama bulan puasa dan hari raya idul fitri. Hal itu tercermin dari kenaikan indeks ekspetasi harga 6 bulan mendatang dari 175,1 bulan sebelumnya menjadi 176,7.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×