kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengangguran tambah, tapi kepuasan ke Jokowi naik


Rabu, 14 September 2016 / 12:17 WIB
Pengangguran tambah, tapi kepuasan ke Jokowi naik


Reporter: Handoyo, Herlina KD | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Pesiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di beberapa sektor positif. Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat meningkat atas kinerja pemerintah di empat sektor, yakni di bidang ekonomi, bidang hukum, bidang politik, dan bidang maritim.

Head of Department of Politics and International Relations CSIS Vidhyandika Djati Perkasa mengatakan, dalam survei yang digelar Agustus lalu publik mengganggap kebijakan pemerintah masih sesuai koridornya (on the track).

Sekadar membandingkan, dalam survei CSIS pada Oktober  2015, tingkat kepuasan masyarakat di bidang ekonomi sebesar 30%, namun pada survei kali ini tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintah di bidang ekonomi meningkat menjadi 46,8%.

Di bidang hukum, meningkat dari 51,1% menjadi 62,1%. Bidang politik, naik dari 40% menjadi 53%. Sedangkan kinerja di sektor maritim tumbuh dari 59,4% menjadi 63,9%.

Menurut Vidhyandika, peningkatan kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK didorong oleh konsistensi kebijakan yang diterapkan. Di bidang ekonomi misalnya, pemerintahan yang berjalan hingga saat ini tetap berkomitmen dalam pembangunan infrastruktur.

Program pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan juga menjadi pendukung kepercayaan publik. "Indikatornya jelas, anggaran untuk mendukung program itu juga besar. Komitmen pembangunan infrastruktur signifikan," kata Vidhyandika, Selasa (13/9).

Kepuasan publik terhadap program jaminan sosial (Jamsos) yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan juga meningkat.

Program utama Presiden yakni kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS) kepuasannya masih diatas 50%.

Penilaian terhadap kinerja kabinet kerja juga masih positif. Sebanyak 56% responden dalam survei menyatakan puas dengan kinerja kabinet. Publik optimistis kinerja kabinet kerja jilid II masih baik.

Tak jauh berbeda dengan survei yang digelar CSIS, survei tentang dua tahun kinerja pemerintah Jokowi - JK yang digelar oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada akhir Juni 2016 juga menunjukkan 76,5% responden menyatakan perjalanan bangsa ke arah yang benar.

Selain itu, sekitar 42% responden menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga saat ini sudah lebih baik ketimbang tahun lalu. Sedangkan 24% menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga tahun ini lebih buruk.

Melihat prediksi ke depan, 55% warga yang disurvei oleh SMRC juga menyatakan kondisi ekonomi nasional akan lebih baik pada tahun depan.
Namun, hasil survei ini menunjukkan persepsi publik atas pengangguran saat ini dibanding tahun lalu justru meningkat.

Buktinya, sebanyak 62% responden menilai pengangguran saat ini semakin banyak, sementara hanya 11% responden yang menyatakan pengangguran berkurang.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Ahmad Basarah bilang, arah kebijakan pemerintah masih sesuai dengan jalurnya. "Masih sesuai dengan rel yang digariskan," kata Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×