Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menanggapi ihwal bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disebut tak mampu turunkan harga beras.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto menegaskan bahwa kedua program dianggap sudah berhasil. Sebab, sejak program tersebut diluncurkan tak ada lagi gejolak harga beras di pasar.
"Yang penting sudah tidak ada gejolak sekarang," kata Suhanto di temui di Kantor Kemendag, Jumat (12/1).
Meski begitu, Suhanto mengakui bahwa harga beras saat ini memang masih tinggi. Tapi pihaknya memastikan ke depan sudah tidak ada kenaikan lagi.
Baca Juga: Bulog Sebut Impor Beras Tahun 2024 Bisa Lebih 2 Juta Ton
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengakui bahwa bantuan pangan beras dan SPHP hanya ampuh menekan inflasi tapi belum bisa mengembalikan harga beras ke level Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Harus diakui bahwa bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan SPHP belum berhasil menurunkan harga tapi berhasil menurunkan inflasi," kata Bayu.
Bahkan, Bayu memprediksi harga beras masih tertahan tinggi sampai Februari mendatang. Apalagi, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi awal tahun ini produksi beras masih defisit.
"Artinya harga beras itu masih akan stabil tinggi," jelas Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News