Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Wakil Menteri yang diatur melalui Peraturan Presiden menjadi sorotan pengamat politik.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut posisi tersebut rawan menjadi ajang politik balas budi. Terlebih lagi saat ini masih banyak posisi Wamen yang belum diiisi.
"Apakah memang itu mendesak atau tidak, kalau mendesak tentu dia akan isi pos-pos itu," ujar Pangi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (9/6).
Pangi menyebut saat ini penempatan seseorang dalam posisi Wamen sebagai ucapan terima kasih. Oleh karena itu, Wamen yang ada dinilai tidak miliki kapabilitas yang baik.
Ia juga tak menutup kemungkinan jabatan Wamen digunakan untuk berbagi kursi menjelang Pemilu Presiden tahun 2024. Sehingga posisi iti disiapkan dan diisi menjelang akhir masa jabatan untuk berbagi anggaran.
Baca Juga: KPK panggil istri-istri pejabat negara untuk meningkatkan pencegahan korupsi
"Atau juga nanti bisa diujung untuk bermain politik lagi, ya bisa saja. Orang itu kemudian disuruh untuk tempur lagi," terang Pangi.
Meski begitu ada pula alasan lain yang disoroti Pangi melihat belum adanya pihak yang mengisi posisi sejumlah Wamen. Salah satunya adalah pandemi virus corona (Covid-19).
Kondisi pandemi yang menekan ekonomi Indonesia dinilai membuat pemerintah mempertimbangkan kembali penggunaan anggaran. Oleh karena itu penempatan posisi Wamen masih ditunda.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 15 Wamen dari 14 kementerian yang telah diisi. Sementara sebanyak 5 jabatan Wamen masih kosong termasuk yang terbaru Wamen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Selanjutnya: Pelaku usaha optimistis Satgas Investasi bisa pacu realisasi investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News