kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pengamat politik ini menilai kinerja menteri asal partai politik biasa-biasa saja


Minggu, 19 September 2021 / 20:37 WIB
Pengamat politik ini menilai kinerja menteri asal partai politik biasa-biasa saja
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersama Wapres Maruf Amin


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat politik Ujang Komarudin menilai bahwa kinerja para menteri yang berasal dari partai politik (parpol) masih tergolong biasa saja atau belum mencolok.

"Kinerjanya masih biasa-biasa saja. Masih standar. Belum sesuai harapan rakyat. Kerjanya masih rata-rata. Jadi belum ada yang menonjol," jelas Ujang kepada Kontan.co.id, Minggu (19/9).

Ujang menerangkan, porsi menteri dari lingkup parpol akan lebih banyak ketimbang non parpol. Hal tersebut lantaran, terkait dengan akomodasi politik partai-partai koalisi gemuk pemerintah. "Soal komposisinya bisa 60%," imbuhnya.

Ujang mengingatkan, bagi para menteri baik dari parpol maupun non parpol sangat diharapkan dapat mengemban tugas dengan baik dan jauh dari korupsi. Bagi menteri dari partai politik diharapkan jangan sampai bekerja untuk kepentingan pribadi dan partainya. "Tapi bekerjalah untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara," jelasnya.

Baca Juga: Istana angkat bicara soal isu reshuffle kabinet setelah PAN masuk ke koalisi

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno mengatakan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di bawah komando Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berusaha membangun sinergi dengan Kementerian Keuangan dalam pelaksanaan PP 17/2017 tentang Proses Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan.

"Dengan PP tersebut, Bappenas membuka forum trilateral antara Bappenas, kementerian teknis dan kementerian keuangan," ujarnya.

Kemudian dalam hal dana alokasi khusus (DAK), Bappenas juga dinilai memperkenalkan pendekatan tematik holistik, sehingga DAK dinilai Hendrawan lebih dapat dirasakan dampaknya.

Demikian juga untuk dana-dana transfer ke daerah dan desa (TKDD), Bappenas juga sedang membangun upaya untuk mensinkronkan aspirasi anggota dewan dengan forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Dengan demikian anggota dewan ikut melakukan kontrol terhadap realisasi aspirasi masyarakat dan pelaksanaan program-program pembangunan di daerah.

Sebagai informasi Menteri PPN / Kepala Bappenas memiliki latar belakang sebagai politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Selanjutnya: Sejumlah anggaran kementerian yang dipimpin anggota parpol naik, begini kata pengamat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×