kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.529   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.849   21,30   0,31%
  • KOMPAS100 990   1,81   0,18%
  • LQ45 766   2,70   0,35%
  • ISSI 219   0,44   0,20%
  • IDX30 398   2,06   0,52%
  • IDXHIDIV20 468   1,01   0,22%
  • IDX80 112   0,40   0,36%
  • IDXV30 115   0,49   0,43%
  • IDXQ30 129   0,39   0,30%

Pengamat: Pertarungan politik kian menakutkan


Kamis, 09 Oktober 2014 / 20:41 WIB
Pengamat: Pertarungan politik kian menakutkan
ILUSTRASI. Manfaat buah leci untuk kesehatan tubuh.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya menilai pertarungan politik akhir-akhir ini terasa menakutkan.

Pasalnya, apa yang terjadi di parlemen saat ini dinilai sebagai bentuk balas dendam dari Koalisi Merah Putih (KMP) untuk memakzulkan Jokowi.

Hal itu diungkapkan Yunarto saat menghadiri acara Forum Diskusi Ekonomi Politik yang bertajuk "Kabinet Harapan Rakyat", di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Kamis (9/10).

"Kejadian akhir-akhir ini terlihat menakutkan. Ada kalimat-kalimat bernada kebencian, ada yang bilang pemakzulan," ucap Yunarto.

Toto sapaan akrabnya, mengaku optimis jika kepemimpinan Jokowi akan berlanjut hingga akhir masa jabatannya.

Menurutnya, pada kepemimpinan presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang diangkat oleh MPR, pemakzulan sangat sulit dilakukan. Apalagi Jokowi yang dipilih langsung oleh rakyat.
Toto menilai, tidak ada yang namanya koalisi permanen. Matematika politik yang dibangga-banggakan oleh KMP akan dinamis, dan akan cepat berubah.

"Tujuan dari mereka (KMP) bagi-bagi jatah kekuasaan. Mereka solid karena belum dapat jatahnya. Kalau sudah dapat, maka akan bermitra pada pemilik anggaran (pemerintah)," urai Toto.

Lanjut dia, ketika Jokowi tidak menguasai kekuasaan elite, maka tekanan publik yang akan bermain. Jokowi maju dan menang menjadi presiden karena adanya kekuatan rakyat. (Achmad Rafiq)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×