kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Nasdem jangan asal mengumbar janji


Rabu, 19 Maret 2014 / 08:24 WIB
Pengamat: Nasdem jangan asal mengumbar janji
ILUSTRASI. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyatakan proyek pembangunan jalan tol di IKN Nusantara tengah berjalan hingga kini.. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Program partai Nasional Demokrat (Nasdem) di bidang energi dan sumber daya alam mendapatkan kritik dari pengamat. Partai yang belum pernah mengikuti pemilu tersebut diharapkan bisa mempersiapkan program energi yang konkret.

Sebagai partai pendatang baru, Nasdem diharapkan jangan sekadar mengklaim bisa melakukan hal-hal yang selama ini belum dijalankan partai. Direktur Institut for Economic Development and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati bilang, masyarakat saat ini butuh partai politik yang konsisten menjalankan program.

 "Kebijakan energi ke depan harus konkret, energi alternatif apa yang visible apa yang bisa dilakukan untuk mencapai itu," ujar Enny melayangkan kritikan kepada partai Nadem, Selasa (18/3).

Menurutnya, program partai di bidang energi yang visible itu ada pada syarat efisiensi serta ekonomis. Maksudnya, program enegri yang diwacanakan itu bisa direalisasikan dengan daya dukung yang ada. Selain itu, program energi berupa energi terbarukan itu diharapkan bisa mengembangkan perekonomian.

Jadi bila Nasdem serius ingin mengembangkan energi terbarukan, maka kata Enny, harus ada energi yang menjadi prioritas pengembangan. Dengan begitu, program energi terbarukan yang ingin benar-benar dikembangkan partai bentukan Surya Paloh ini bisa menarik perhatian masyarakat.

Dalam rangka itu, Enny menyarankan agar Nasdem menjalankan dua program sekaligus untuk pengembangan energi terbarukan. Pertama, Nasdem harus mendesain program energi terbarukan. Kedua, energi alternatif bisa menggantikan BBSM subsidi dan bertahap melakukan konversinya.

Terkait keinginan untuk melakukan negosiasi kontrak dengan para investor, Nasdem diminta harus punya jaringan yang kuat di tingkat dunia internasional. Sebab selama ini, Indonesia dinilai masih kurang siap dan kurang percaya diri menghadapi sengketa perdagangan di tingkat Internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×