kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nasdem janjikan insentif untuk energi terbarukan


Rabu, 19 Maret 2014 / 08:18 WIB
Nasdem janjikan insentif untuk energi terbarukan
ILUSTRASI. Muncul lagi subvarian baru Omicron yang lebih menular. Namanya Omciron BQ.1 dan BQ.1.1. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) memandang sektor energi dan sumber daya alam (SDM) merupakan salah satu penting agenda partai bila memenangi pemilihan umum (pemilu) legislatif.

Nasdem menilai, pengembangan energi terbarukan sudah menjadi suatu keharusan untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik dan siap menghadapi perubahan zaman.

Politisi Nasdem Enggartiasto Lukita menilai selama ini pemerintah tidak serius memberikan insentif bagi pengembangan energi baru terbarukan.

Padahal, kata dia, pengembangan energi terbarukan sangat mendesak dilakukan untuk mengembangkan sumber energi dalam negeri. "Harus ada insentif bagi pengembangan energi terbarukan," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Nasdem berjanji bila nanti berkuasa maka pengembangan energi terbarukan ini akan mendapatkan perhatian pemerintah dan insentif yang lebih besar.

Salah satu energi terbarukan yang akan dikembangkan adalah energi panas bumi dan gas. Energi ini dinilai Nasdem tidak dikembangkan secara maksimal pada masa pemerintahan sekarang. Padahal potensi gas Indonesia cukup besar.

Penggunaan kendaraan berbahan bakar gas sudah menjadi keharusan. Salah satunya adalah dengan memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang memiliki gas.

Menurut Enggartiasto, pemerintah tidak harus membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), tapi di setiap SPBU bisa disiapkan juga satu tempat untuk pengisian gas.

Selain itu, Enggartiasto bilang, Nasdemjuga akan meninjau ulang kebijakan ekspor gas yang selama ini lebih banyak dijadikan untuk kepentingan ekspor ketimbang kepentingan dalam negeri. Padahal kepentingan gas dalam negeri haruslah menjadi yang utama baru kemudian kepentingan ekspor.

Seluruh kontrak energi juga harus ditinjau ulang dengan pihak investor. Namun dalam peninjauan ulang perjanjian kontrak kerjasama ini, pemerintah tidak berniat merugikan investor.

"Jadi seluruh kontrak kerjasama energi harus dikaji ulang tanpa merugikan pihak investor," terangnya. Namun Nasdem memastikan akan memberikan porsi yang lebih untuk kepentingan dalam negeri.

Fungsionaris DPP NasDem Despen Ompusunggu menambahkan, Nasdem juga akan selektif memberikan subsidi energi kepada masyarakat. Subsidi energi bertujuan untuk meringankan beban rakyat, maka perlu ada pemberian subsidi energi yang tepat sasaran. Nasdem juga menjamin bahwa kebutuhan rakyat akan energi tetap menjadi yang utama.

Terkait negosiasi kontrak dengan para investor, Ia menilai hal itu sudah merupakan suatu keharusan dengan tetap memperhatikan hak-hak para investor juga. Untuk pengembangan energi panas bumi, Nasdem mengatakan akan meninjau dari sisi keekonomisan. Artinya, pengembangan energi panas bumi tidak menambah beban pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×