Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penerapan student loan dinilai mampu mengentaskan sejumlah persoalan pendidikan di Tanah Air. Indonesia dinilai perlu mencontoh penerapan skema ini seperti yang dilakukan negara lain.
Pengamat Pendidikan dari Universitas Paramadina, Totok Amin Soefijanto mengatakan, student loan sudah banyak diterapkan di dunia, salah satunya Amerika Serikat yang menerapkannya sejak lama.
“Secara langsung dan tidak langsung berhasil mengentaskan banyak anak muda AS dari kemiskinan karena berhasil mendapatkan ijasah Sarjana atau bachelor,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (26/5).
Totok menjelaskan, penerapan student loan sangat mudah dan berjalan baik di AS, di mana siswa yang akan lulus SMA di sana mengajukan aplikasi ke perguruan tinggi yang diinginkan.
Baca Juga: Orangtua Mahasiswa Mengeluh Biaya Kuliah (UKT) Melonjak dan Memberatkan
Sesudah memenuhi semua persyaratan dan dinyatakan diterima, kemudian siswa dapat mengecek laman student loan (Federal Student Aid atau studentaid-gov) dari Department of Education dan selanjutnya mengisi formulir.
“Di sini ada banyak sekali opsi sesuai dengan pendapatan keluarga. Kalau tidak mampu sama sekali, maka ada skema beasiswa dan bunga pinjaman rendah,” jelas Totok.
Totok menyebutkan, nilai total pinjaman mahasiswa ini sudah mencapai US$ 1,7 triliun di tahun 2023 dengan total peminjam mencapai 43,2 juta orang. Adapun nilai rata-rata pinjaman ini sekitar US$ 37 ribu.
“Rata-rata setiap mahasiswa meminjam sekitar US$ 32 ribu untuk menyelesaikan studi sarjana,” terangnya.
Dia bilang, student loan merupakan salah satu strategi pembangunan manusia yang berhasil, sehingga AS memiliki kekuatan besar dalam pembangunan ekonomi dan sosialnya secara masif.
Baca Juga: Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Mulai Dirasakan Sejumlah Perguruan Tinggi
Menurutnya, student loan penting dilakukan di tengah menurunnya kemampuan fiskal pemerintah memberikan subsidi kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menurutnya, terdapat masalah prioritas yang perlu dibereskan pemerintah dalam belanja anggaran.
“Namun sesudah masalah UKT ini diatasi dengan subsidi pemerintah, maka perlu disiapkan skema pendanaan pendidikan tinggi lainnya termasuk student loan untuk membuka kesempatan seluas-luasnya kepada banyak keluarga dari kelas menengah bawah untuk mengirim anak-anaknya ke bangku perguruan tinggi,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News