kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengalaman 8 jam bersama tim pencari pesawat Lion Air JT-610


Jumat, 02 November 2018 / 06:52 WIB
Pengalaman 8 jam bersama tim pencari pesawat Lion Air JT-610
ILUSTRASI. PENCARIAN PESAWAT LION AIR JT 610


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Tim gabungan, yang terdiri dari Badan SAR Nasional, TNI, Kepolisian, dan pihak lainnya, terus melakukan pencarian pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Salah satu tim yang tergabung adalah Polisi Air Mabes Polri. Kompas.com berkesempatan untuk ikut bersama mereka di hari kedua pencarian pesawat, pada Selasa (30/10).

Perjalanan dimulai dari Markas Direktorat Polisi Air di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebelum masuk ke kapal patroli, para penumpang, termasuk wartawan, diwajibkan untuk menggunakan jaket pelampung. Perjalanan menuju Kapal Polisi (KP) Kolibri yang berada di lokasi pencarian pesawat, di perairan Karawang, ditempuh sekitar dua jam.

Ketika sampai di KP Kolibri, para wartawan disuguhi pemandangan serpihan badan pesawat yang telah ditemukan oleh mereka. Setelahnya wartawan melihat serpihan tersebut, para awak kapal bertanya, "Wartawan sudah makan belum?". Ajakan makan kepada kami pun dilontarkan beberapa kali.

"Ayo makan dulu, jangan sampai perut kosong, nanti mabuk laut," kira-kira seperti itu yang diucapkan awak kapal kepada kami.

Namun, kami sepakat untuk makan siang setelah mendapatkan bahan berita. Tak lama kemudian, Direktur Kepolisian Perairan Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemeliharaan Keamananan (Dirpolair Korpolairud Baharkam) Polri Brigjen Lotharia Latif dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto memberikan keterangan pers terkait proses pencarian yang sudah dilakukan.

Kemudian, sekitar pukul 12.15 WIB, sebuah kapal berisi para penyelam terlihat merapat ke KP Kolibri. Mereka membawa kantong jenazah yang isinya diduga bagian tubuh korban pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut.

Setelah menaikkan kantong jenazah ke kapal yang lebih besar, mereka kemudian menyantap makan siang. "Tuh, taruh jenazah di situ, makan di situ, biasa saja mereka," ujar seorang awak kapal, sambil menunjuk ke para penyelam yang sedang makan di kapalnya.

Sekitar 30 menit setelahnya, kapal Kolibri mulai bergerak menuju lokasi lain. Tiba-tiba, seorang pimpinan di kapal tersebut menanyakan kepada wartawan apakah ada yang ingin pulang.

"Itu yang laki-laki sudah muntah-muntah, itu pulang saja," celetuk seorang anggota Polair.

Setengah dari wartawan yang ada di KP Kolibri pun ikut pulang ke Tanjung Priok. Kompas.com dan beberapa wartawan lain memutuskan untuk lebih lama berada di kapal. Tak lama kemudian, muncul suara ramai-ramai dari para awak kapal. Ternyata, ada bagian tubuh yang ditemukan berada dekat kapal.

"Mana kantong jenazah?" teriak seorang awak yang mengamankan temuan tersebut. Suara tactical boat kembali terdengar dari arah belakang kapal. Anggota lain terlihat merapat dengan membawa kantong jenazah lagi.

Pada saat yang bersamaan, terlihat beberapa bagian tubuh yang mengambang di sekitar kapal bersama barang-barang yang diduga milik korban, seperti pakaian dan sepatu. Para awak kapal dengan sigap mengamankan beberapa temuan tersebut dan memasukkannya ke kantong jenazah. (Devina Halim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Jam Bersama Tim Pencari Pesawat Lion Air JT 610 dari Polisi Air Mabes Polri"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×