kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Penetapan Penurunan Harga BBM Bersubsidi 15 Januari 2009


Sabtu, 27 Desember 2008 / 08:17 WIB
Penetapan Penurunan Harga BBM Bersubsidi 15 Januari 2009
ILUSTRASI. Pertamina salurkan BBM Satu Harga


Reporter: Hasbi Maulana |

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memberi sinyal penetapan harga premium dan solar bersubsidi akan diumumkan pada 15 Januari 2009.

Menurut Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, pemerintah memang telah menetapkan revisi harga BBM tersebut dilakukan satu bulan sekali. Sambil melihat kondisi naik atau turunnya harga minyak dunia.

"Kecuali memang ada angka penurunan atau kenaikan harga crude dan kurs yang drastis sebelum satu bulan sejak terakhir diumumkan. Tetapi kalau semua parameter terkontrol maka 15 Januari pengumumannya," ujar Purnomo di sela acara halal bihalal perayaan Natal di kediamannya, Kamis (25/12) malam.

Purnomo mengakui dengan harga premium Rp 5.000 per liter yang ditetapkan pemerintah pada 15 Desember tahun ini, pemerintah bisa menghemat subsidi. Namun ia menjamin uang penghematannya tetap masuk ke kas negara.

Namun, pemerintah sendiri menurut Purnomo berharap perubahan asumsi harga minyak yang dicantumkan dalam APBN 2009 bisa segera dibahas dengan wakil rakyat. Pasalnya, tahun depan pasti banyak anggota dewan yang sudah sibuk dengan urusan kampanye partainya masing-masing.

"Di APBN 2009 kita punya anggaran subsidi Rp 65 triliun, kalau harga melonjak lagi kita punya subsidi. Tapi kalau tidak harus di subsidi juga tidak apa-apa. Kita akan komunikasi dengan DPR, yang sesuai jadwal pada semester 2 tahun depan tapi harusnya dibahas lebih awal lagi," tandasnya.

Purnomo bilang pada pengumuman penyesuaian harga baru per 15 Januari 2009 nanti, kemungkinan besar harga premium akan lebih rendah ketimbang harga solar. Hal ini menurutnya karena semakin sedikit negara yang mengkonsumsi Premium RON 88, sementara produksi Premium jenis itu di Singapura tetap berjalan.

"Terjadi over produksi sementara demand berkurang. Kalau solar lebih mahal dari bensin maka ongkos angkutan tidak akan banyak berubah, akibatnya pemakai kendaraan pribadi seperti sepeda motor akan kembali melonjak, sehingga permintaan premium meningkat," terang Purnomo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×