kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan SDA nonmigas runtuh karena tiga sektor ini


Kamis, 23 Juli 2020 / 09:28 WIB
Penerimaan SDA nonmigas runtuh karena tiga sektor ini
ILUSTRASI. Realisasi penerimaan sumber daya alam (SDA) nonmigas sampai dengan bulan Juni 2020 turun 20,69% menjadi Rp 12,81 triliun.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan sumber daya alam (SDA) nonmigas sampai dengan bulan Juni 2020 mencapai Rp 12,81 triliun.

Pencapaian ini turun 20,69% secara year on year (yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 16,15 triliun. Kemenkeu mengkaji penurunan PNBP SDA nonmigas ini disebabkan adanya penurunan penerimaan sektor pertambangan minerba, kehutanan, dan pendapatan panas bumi.

Pada sektor pertambangan minerba realisasi sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar Rp 10,16 triliun, turun 21,08% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 turun sebesar 7,80%. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan rata-rata harga batubara acuan (HBA) periode Januari sampai dengan Juni 2020 sebesar US$ 63,3 per ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yakni US$ 87,8 per ton.

Selain itu, penurunan volume produksi batubara periode Januari sampai dengan Juni 2020 sebesar 263,3 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yakni 296,0?juta ton juga berkontribusi pada penurunan penerimaan dari sektor pertambangan minerba.

Baca Juga: Realisasi PNBP semester pertama tergerus penurunan harga komoditas

Adapun sektor kehutanan juga turut mengontribusi penurunan penerimaan SDA nonmigas. Realisasi sektor kehutanan sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar Rp 1,65 triliun atau mengalami penurunan 17,23% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang tumbuh sebesar 3,71%.

“Penurunan ini disebabkan adanya penurunan volume produksi kayu hutan alam dari 2,43 juta meter kubik di tahun 2019 menjadi 1,88 juta meter kubik pada tahun 2020,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam laporan APBN Juni 2020.

Di sisi lain, penerimaan sektor perikanan sampai dengan bulan Juni 2020 menunjukkan kinerja yang positif. Realisasi penerimaan sektor perikanan sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar Rp 316,20 miliar atau tumbuh 24,98% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang tumbuh sebesar 1,51%. “Pertumbuhan ini karena adanya percepatan proses pengajuan perijinan perikanan tangkap dari semula 14 hari menjadi 1 jam sehingga menambah jumlah kapal yang mengajukan perizinan,” sebagaimana dikutip dalam laporan APBN Juni 2020.

Baca Juga: Rapor sektor usaha ini merah di semester I-2020, penerimaan pajak tergerus

Selanjutnya, sektor pendapatan panas bumi juga menunjukkan penurunan kinerja. Realisasi sampai dengan bulan Juni 2020 sebesar Rp 692 miliar atau turun 33,19% yoy dari tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 56,62%.

Penurunan ini disebabkan pada tahun 2019 terdapat pemindahbukuan saldo cadangan reimbursement PPN Panas Bumi sebesar Rp 522,00 miliar yang mengakibatkan penerimaan pendapatan Panas Bumi sampai dengan bulan Juni 2019 sebesar Rp 1,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×