kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Penerimaan Pajak dari Sektor-sektor Ini Bisa Terdampak Resesi Global


Jumat, 21 Oktober 2022 / 16:32 WIB
Penerimaan Pajak dari Sektor-sektor Ini Bisa Terdampak Resesi Global
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di dekat slogan bertuliskan 'Pajak Kuat Indonesia Maju' di sebuah Kantor Pelayanan Pajak, Jakarta, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan tak menampik, potensi resesi global akan memengaruhi penerimaan pajak Indonesia. Pasalnya, dampak resesi global pasti akan dirasakan oleh lapangan usaha di Indonesia. Ini yang akan memengaruhi setoran pajak mereka. 

Sejauh ini, banyak kajian menyebut ketidakpastian global masih akan memengaruhi proses perdagangan global. Dengan demikian, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal menyebut sektor-sektor yang banyak melakukan ekspor mungkin terdampak. 

“Kita lihat, dengan potensi resesi kalau menyebabkan ekspor tertunda, maka dampaknya ke sektor-sektor yang banyak melakukan ekspor, seperti industri pengolahan dan sektor perdagangan,” terang Yon saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Jumat (21/10). 

Baca Juga: Tak Mencari Sektor Baru, Ini Sektor Andalan Penerimaan Pajak hingga Akhir 2022

Meski begitu, Yon menegaskan bahwa kajian dan evaluasi masih terus dilakukan oleh pemerintah. Apalagi, ketidakpastian ini masih berlangsung, sehingga kondisi masih sangat dinamis. Yang terpenting, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga pemulihan ekonomi. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menegaskan, saat ini pemerintah akan cenderung menjaga perekonomian Indonesia, karena momentum pemulihan sedang baik dan positif. Pun dari sisi penerimaan pajak. 

Namun, pemerintah akan tetap menjaga dan meningkatkan kewaspadaan terkait ketidakpastian global. Ia juga menegaskan, APBN akan tetap menjadi shock absorber, sehingga tetap perlu dijaga kinerjanya agar tetap sehat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×