kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Penerimaan Negara Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Bakal Naik Berkat Hilirisasi


Minggu, 20 Oktober 2024 / 15:29 WIB
Penerimaan Negara Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Bakal Naik Berkat Hilirisasi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berbincang dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto setibanya di gedung Nusantara menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). 


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua MPR RI, Eddy Dwiyanto Soeparno, menilai bahwa penerimaan negara di tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto akan mengalami peningkatan.

Menurut Eddy, hal ini didorong oleh kebijakan hilirisasi yang saat ini tengah dijalankan oleh pemerintah.

"Penerimaan kita saya kira tetap akan kuat karena kita sekarang ini sudah mendapatkan berkah dari industrialisasi," ujar Eddy saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Minggu (20/10).

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Minta Prabowo Tunda Kenaikan Tarif PPN 12% pada 2025

Ia menjelaskan bahwa hilirisasi telah mencapai tahap awal dan diperkirakan akan terus menguat, terutama di sektor-sektor industri yang dapat menambah penerimaan negara.

Eddy optimistis bahwa pendapatan negara akan semakin kuat berkat peningkatan nilai tambah dari industri dan manufaktur.

Sebagai tambahan, pemerintah menargetkan peningkatan pendapatan negara dalam APBN 2025 menjadi Rp 3.005,1 triliun dari Rp 2.996,9 triliun dalam RAPBN 2025.

Baca Juga: Setelah Dilantik, Prabowo-Gibran Segera Hadapi Sejumlah Tantangan Ekonomi Ini

Kenaikan target pendapatan ini juga dibarengi dengan kenaikan target belanja negara yang ditetapkan sebesar Rp 3.621,3 triliun, naik dari Rp 3.613,1 triliun pada RAPBN 2025. Meski begitu, defisit anggaran tetap dijaga di level 2,53%.

Selanjutnya: Volume Transaksi BTN Mobile Melesat 160%, Per September 2024 Capai Rp 60 Triliun

Menarik Dibaca: Alasan Olahraga Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Anda, Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×