kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.647   -38,00   -0,23%
  • IDX 8.605   55,80   0,65%
  • KOMPAS100 1.189   7,08   0,60%
  • LQ45 854   2,99   0,35%
  • ISSI 306   2,22   0,73%
  • IDX30 440   0,85   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   3,08   0,61%
  • IDX80 133   0,59   0,45%
  • IDXV30 140   1,41   1,02%
  • IDXQ30 140   0,46   0,33%

Penerbitan SBN 2016 ditambah Rp 18 triliun


Senin, 07 November 2016 / 06:27 WIB
Penerbitan SBN 2016 ditambah Rp 18 triliun


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah sudah mengambil ancang-ancang untuk menerbitkan surat utang lebih banyak lagi jika defisit anggaran tahun 2016 melebar ke 2,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kementerian Keuangan (Kemkeu) telah menyiapkan penambahan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi sebesar Rp 18 triliun.

Dalam target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, pemerintah mematok target penerbitan SBN netto sebesar Rp 364,8 triliun. Target itu dengan memperhitungkan defisit APBN-P sebesar 2,35% terhadap PDB.

Tetapi kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperlebar defisitnya menjadi 2,7% terhadap PDB, akibatnya rencana penerbitan utang ditambah sebesar Rp 17 triliun.

Namun, Direktur Strategis dan Portofolio Utang Kemkeu Schneider Siahaan mengatakan, dengan adanya kemungkinan defisit melebar hingga 2,7%, maka penerbitan SBN ditambah jadi Rp 18 triliun.

Sebagai catatan, hingga akhir September 2016, realisasi penerbitan SBN netto telah mencapai Rp 388,017 triliun, atau 106,34% dari target APBN-P. Tetapi jika dibandingkan target pemerintah setelah direvisi menjadi sekitar 101,63% dari target. Artinya, masih ada sekitar Rp 11,2 triliun lagi nilai SBN yang bisa diterbitkan.

"Kami rencananya akan terbitkan dalam tiga kali lagi," ujar Schneider, Jumat (4/11).

Adapun kekhawatiran terbesarnya adalah terkait realisasi belanja yang kemungkinan tidak sesuai rencana. Seperti kita ketahui, pemerintah telah memangkas rencana belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 65 triliun.

Namun, Scheneider mengaku belum begitu yakin semua K/L akan menjaga belanjanya sesuai dengan perintah pemangkasan. Sebab, proses pemangkasan anggaran menggunakan mekanisme self blocking, artinya K/L harus melalui proses perubahan Daftar Pagu Inisiatif Anggaran (DIPA).

Nah, dikhawatirkan belum seluruh K/L mengajukan perubahan ke Kemkeu. Jika ada K/L yang tidak mengubah, sistem yang ada di Kemkeu tidak bisa menolak jika K/L yang bersangkutan mengajukan pencarian anggaran.

Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani memastikan bahwa semua K/L saat ini sudah mengubah DIPA. Sehingga pemangkasan anggaran dipastikan tidak akan melebar.

Lana Soelistyaningsih, ekonom Samuel Asset Manajemen optimistis pemerintah bisa menjaga defisit di bawah 3%. Sebab, menurutnya, tidak mungkin pemerintah melanggar undang-undang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×