kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penerapan kurikulum 2013 akan diperluas


Kamis, 23 Januari 2014 / 13:25 WIB
Penerapan kurikulum 2013 akan diperluas
ILUSTRASI. Batubara di PLTU PLN.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pelaksanaan kurikulum 2013 di beberapa sekolah yang menjadi percontohan berjalan dengan lancar. Karena itu, pemerintah berencana memperluas jumlah sekolah yang akan menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014 yang akan datang. Nantinya, jumlah buku Kurikulum 2013 dan pelatihan terhadap guru-guru semakin diperbanyak.

Hal itu dikatakan Wakil Presiden Boediono saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SDN Gondangdia 01, Jakarta.

"Nah nanti pada tahun ajaran yang akan datang, akan lebih banyak lagi sekolah yang akan melaksanakan kurikulum 2013. Untuk menyiapkan itu, tentu kita perlu menarik pelajaran dari apa yang kita jalankan pada tahap pertama ini," ujar Boediono didampingi Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (23/1).

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan, ia mendapat kesan bahwa penerapan Kurikulum 2013 di beberapa sekolah yang menjadi percontohan di Jakarta berjalan dengan lancar dan efektif.

Ia bilang, saat ini, kurikulum baru tersebut, pada tahap pertama sudah dijalankan di kelas satu dan kelas empat SD. Kemudian kelas tujuh SMP dan kelas sepuluh SMA.

Menurut Mantan Menteri Keuangan ini, sekolah-sekolah yang sekarang menjalankan Kurikulum 2013 ini adalah sekolah yang sudah dianggap siap menjalankan.

Sejauh ini, Wapres mengklaim bahwa baik guru, murida dan orang tua siswa menerima kurikulum 2013 ini. Ia mengakui, memang masih ada kekurangan dan perdebatan di sana-sini tentang efektif tidaknya kurikulum baru ini, tapi ia mengatakan bila tidak pernah memulai, maka tidak tahu bagaiman hasilnya.

Sementara, Wapres berjanji bahwa segala kekurangan dalam pelaksanaan kurikulum baru tersebut akan dievaluasi dan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini kepada Mendikbud Mohammad Nuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×