kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pencarian korban AirAsia diperpanjang 7 hari


Rabu, 04 Februari 2015 / 15:23 WIB
Pencarian korban AirAsia diperpanjang 7 hari
ILUSTRASI. Promo Some By Mi Miracles To Your Poreblems Periode 18-20 Agustus 2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Search and Rescue Nasional menambah waktu pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ 8501 selama tujuh hari. Diduga masih ada korban yang berada pada badan pesawat jenis Airbus A320 beregister PK-AXC itu.

”Aturannya, jika dalam seminggu ini tak ditemukan tambahan korban, pencarian dihentikan. Namun, dalam empat hari terakhir ditemukan jenazah korban dalam jumlah signifikan,” kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Soelistyo, Selasa (3/2), di Jakarta.

Hingga Selasa, korban yang ditemukan sebanyak 89 jenazah dari 155 penumpang dan 7 awak pesawat itu. Enam jenazah ditemukan di wilayah pantai Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Sementara 13 jenazah terakhir ditemukan di sekitar badan pesawat yang saat ini berada di bawah air. Diduga masih ada korban yang terjebak di dalam badan pesawat itu.

Menurut Soelistyo, berdasarkan temuan tersebut direncanakan pencarian akan diperpanjang tujuh hari.

Meskipun sering terkendala tinggi gelombang dan kuatnya arus bawah laut, penyelaman dinilai masih lebih efektif untuk pencarian korban dibandingkan dengan mengangkat badan pesawat. Badan pesawat merupakan satu dari sembilan obyek di bawah air yang berada di sektor prioritas seluas 45 kilometer persegi.

Soelistyo menambahkan, untuk memudahkan pencarian korban, badan pesawat akan tetap diangkat ke permukaan.

Cuaca buruk jadi kendala

Kepala Subdirektorat Perencanaan Basarnas Kolonel Latif Ainul Yaqin mengatakan, cuaca buruk masih menjadi kendala dalam penyelaman. Karena itu, penyelaman dilakukan pagi hari ketika gelombang dan arus laut belum begitu besar.

Penyelaman masih tetap dilakukan Basarnas Special Group, penyelam tradisional, penyelam profesional, dan penyelam untuk pengangkatan benda di bawah air. Basarnas juga menyiapkan dua kapal SAR di perairan Sulawesi untuk mengantisipasi adanya jenazah yang terbawa arus.

Selain penemuan 13 jenazah di perairan Selat Karimata, bagian tubuh yang diduga korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 juga ditemukan terhanyut di pesisir Sulsel. Total delapan jasad ditemukan di wilayah Sulbar dan Sulsel selama tujuh hari terakhir.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi, bagian tubuh yang ditemukan itu sebagian besar tidak utuh lagi. Bagian tubuh itu diduga milik penumpang AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Laut Jawa pada 28 Desember 2014. Lokasi penemuan tak jauh dari lokasi temuan benda yang diduga pintu darurat pesawat itu pada Senin sore.

Sementara puing yang diduga kabin bagasi penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 ditemukan di perairan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Lamori, warga Kelurahan Ganti, Kecamatan Banawa, Donggala, yang menemukan puing itu, mengatakan, puing itu ditemukan saat dirinya memancing di perairan Tanjung Tawole, Senin.

Belum diidentifikasi

Dari Jawa Timur, Selasa, dilaporkan, 13 jenazah yang diduga korban pesawat AirAsia QZ 8501 belum bisa diidentifikasi oleh tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polda Jatim. Jenazah yang sudah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga sebanyak 64 korban.

”Saat ini masih proses pemeriksaan DNA untuk jenazah yang masih kami tangani,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Awi Setiyono. (NAD/DKA/DEN/ENG/VDL/LKS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×