Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sejak Minggu hingga Selasa (3/2) sore, tim penyelam gabungan Basarnas telah mengangkat 13 jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Jasad-jasad tersebut diangkat dari dua titik patahan bangkai pesawat. "Kami telah menempatkan tiga marker definitif. Marker satu pada posisi sayap, marker dua pada posisi fuselage (badan pesawat), dan marker tiga pada posisi fuselage lainnya," ungkap Rendra Hertiadhi, koordinator tim penyelam Indonesian Divers (I-Divers) yang berada di atas KN SAR Pacitan, melalui layanan pesan singkat.
Menurut Rendra, pada titik marker dua dan tiga tersebut, jenazah-jenazah tersebut ditemukan. Pada hari Minggu (1/2) diangkat satu jenazah, Senin (2/2) enam jenazah, dan Selasa (3/2) enam jenazah. Tujuh jenazah telah dibawa dengan KN 224 Jakarta ke Pelabuhan Kumai pada Selasa kemarin, sementara enam jenazah berikutnya pagi ini, Rabu (4/2), juga akan dibawa ke Pelabuhan Kumai.
Menurut Rendra, saat ini tim penyelam gabungan Basarnas yang telah berada di Selat Karimata terdiri dari kelompok Basarnas Special Group, Indonesian Diver (I-Divers), Galangan Citra Batam (AHA), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Migas (SKK Migas), dan penyelam tradisional dari Kumai.
Selain penyelam, juga terdapat tim dari MGS Geosurvey untuk mengoperasikan side scan sonar yang dipasang di kapal KN SAR Pacitan. Staf dari maskapai AirAsia juga ikut serta di atas KN SAR Pacitan.
Saat ini, di lokasi tersebut beroperasi kapal KN SAR Pacitan yang menjadi kapal komando operasi, KN SAR Purworejo, dan kapal Crest Onyx. (Lasti Kurnia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News