Reporter: Abdul Basith | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teka-teki soal Ibu Kota negara yang baru terjawab sudah. Presiden Joko Widodo memilih Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota baru, persisnya, di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Presiden, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara jadi pilihan lantaran masuk dalam kriteria yang pemerintah tetapkan. Misalnya, bebas dari potensi bencana alam serta dekat dengan kota yang telah ada.
Ya, Ibu kota baru tersebut dekat dengan kota Balikpapan dan Samarinda yang telah memiliki infrastruktur. Pemerintah juga punya lahan di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang cukup untuk pembangunan tahap awal. "Lahan seluas 180.000 hektare (ha) yang dikuasai pemerintah," imbuh Presiden dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/8).
Baca Juga: Jokowi: 19% dari biaya pemindahan ibu kota gunakan APBN
Ada sejumlah alasan khusus mengapa Ibu Kota harus dipindahkan dari Jakarta. Salah satunya adalah beban Jakarta yang sudah terlalu berat. "Sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa," kata Presiden.
Alasan lain, beban Pulau Jawa yang semakin berat dengan penduduk 150 juta orang atau 54% dari total populasi Indonesia. "Dan, 58% PDB ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa, dan Pulau Jawa sebagai sumber ketahanan pangan," ujar Presiden.
Baca Juga: Boros lahan, Ridwan Kamil kritik desain Ibu Kota baru di Kalimantan Timur
Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir mendampingi Presiden dalam konferensi pers tersebut. Hadir pula sejumlah menteri, seperti Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro.
Kemudian, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan A. Djalil, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Ada pula kepala daerah yang hadir, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News