Reporter: Roy Franedya | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggenjot pendapatan devisa negara, khususnya pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata. Caranya dengan meningkatkan penyelenggaraan acara (event) bertaraf nasional dan internasional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, untuk meningkatkan sektor pariwisata dan kebudayaan di ibu kota, telah ditetapkan konsep MICE (meeting, incentive, conference, and event) yang dituangkan dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2008-2013. "Penerapan konsep MICE dalam sektor pariwisata dan kebudayaan telah memberikan kontribusi bagi perkembangan perekonomian daerah," ujarnya.
Arie bilang, Jakarta sudah menjadi kota penyelenggara event bertaraf internasional serta mendapat respon positif dari masyarakat. "Lihat saja banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke Jakarta ketika ada event-event," ujarnya.
Sekadar catatan, pada tahun 2007, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta mencapai 1,21 juta orang. Sementara, pada tahun 2008 lalu, jumlahnya mencapai 1,53 juta orang.
Hingga akhir Agustus 2009, jumlah wisman baru mencapai 970.404 orang. Hal serupa juga terjadi dalam jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Jakarta. Pada tahun 2007, jumlah kunjungan wisnus hanya 14,05 juta orang. Selanjutnya, meningkat menjadi 15,74 juta pada 208 lalu. Sayang, data wisnus pada tahun ini belum tersedia.
Alhasil pendapatan devisa pun meningkat. Devisa wisman tahun ini per Agustus 2009 mencapai US$ 873,6 miliar. Sekadar pembanding, nilai devisa wisman hanya US$ 736,70 miliar pada 2007 lalu. Sementara, akumulasi belanja wisnus per Agustus 2009 telah mencapai Rp17,16 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp14,17 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News