kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pemprov DKI Berharap Pinjaman dari Bank Dunia


Jumat, 11 September 2009 / 17:00 WIB


Reporter: Dyah Megasari | Editor: Dikky Setiawan

Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap program pengerukan 13 sungai di Jakarta pada tahun 2010 bisa berjalan sesuai rencana. Karena itu, pemerintah juga berharap agar Bank Dunia (World bank) mau memberikan pinjaman senilai US$ 150 juta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk program tersebut.

Apalagi, pemerintah akan mengeluarkan aturan baru yaitu Peraturan Pemerintah (PP) tentang terusan pinjaman luar negeri taau on landing. Dengan adanya peraturan tersebut nantinya pengembalian pinjaman tidak ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov DKI Jakarta.

Dari dana pinjaman tersebut Pemprov DKI hanya wajim membayar 42% saja. Sisanya sebanyak 58% menajdi kewajiban pemerintah pusat. "Saya harapkan akhir tahun ini dana bisa cair dan dikucurkan ke Pemprov DKI, sehingga pengerjaan fisik sudah bisa dimulai,” kata Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta.

Apabila, renana berjalan lancar, maka program pengerukan 13 kali tersebut diharapkan selesai pada tahun 2012 mendatang. Kali yang akan dikeruk tersebut adalah Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Grogol, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung Baru Barat, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.

Dana pinjaman tersebut tidak hanya dialokasikan untuk pengerukan 13 kali saja, tetapi juga untuk pengerukan sungai disaluran mikro dan makro. “Dengan pengerukan itu diharapkan fungsi kali dan salurannya bisa dikembalikan seperti semula,” terang Fauzi.

Selama ini, volume air di kali dan saluran mikro dan makro berkurang hingga 70%. Untuk mendukung pengerukan, Pemprov DKI juga telah menyiapkan tempat penampungan lumpur. Diantaranya di kawasan Ancol dan Marunda. Sehingga hasil pengerukan kali tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×