Reporter: Nadia Citra Surya |
JAKARTA. Untuk mengantisipasi penyebaran flu babi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mulai memperketat pengawasan rumah pemotongan hewan (RPH) babi di Kapuk, Jakarta Utara. Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Edy Setiarto mengatakan Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki peternakan babi. "Pemprov DKI hanya memiliki satu rumah pemotongan hewan babi yang merupakan bagian dari badan usaha milik daerah (BUMD) DKI yaitu PD Dharmajaya di Kapuk, Jakarta Utara," kata Edy.
Pemprov DKI Jakarta juga tengah memperketat pendistribusian daging babi masuk ke ibukota. “Kami intensifikan pemeriksaan lalulintas perdagangan daging tersebut,” tegas Edy (28/4)
n
Selain itu, Edy menekankan kepada pelaku usaha ternak babi untuk melakukan pembenahan peningkatan kewaspadaan. “Untuk pengawasannya kami telah melakukan koordinasi dengan daerah yang merupakan pemasok daging babi ke Jakarta ,” tambah Edy. Sebagai catatan sebagai pemasok terbesar babi di DKI kebanyakan berasal dari Jawa Tengah dengan persentasi 90 persen dan Sumatera Utara 10 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati mengatakan manajemen Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI beserta suku dinas kesehatan (sudinkes) dan seluruh puskesmas telah siap menghadapi kemungkinan timbulnya penyakit Flu Babi di Jakarta. Dinkes juga telah mengumpulkan puskesmas kecamatan dan kelurahan serta sudinkes untuk mengikuti sosialisasi Flu Babi.
Materi yang disosialisasikan yakni agar memberitahukan kepada setiap pasien yang datang ke puskesmas dan masyarakat sekitar mengenai apa itu Flu Babi, gejalanya dan pencegahannya.
“Kita harus lakukan ini dengan cepat. Mudah-mudahan masyarakat jadi tahu persis dan bisa terhindar dari flu babi,” kata Dien yang turut hadir dalam Rapim. Jika ada warga yang diduga terkena Flu Babi, Dinkes DKI sudah menyiapkan dua rumah sakit rujukan yaitu RS Sulianti Soeroso dan RS Persahabatan.
Flu babi ini adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A, yang merupakan subtipe H1N1. Flu ini seperti burung karena bisa bermutasi. "Selain unggas, virus juga ada yang bisa bermutasi pada babi," terang Tini Suryanti, Kepala Humas Dinas Kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News