Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah kembali mengumumkan pemenang wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas). Dari 20 WK yang ditawarkan, hanya sembilan WK yang diminati oleh perusahaan migas.
Dari sembilan WK yang diumumkan pemenangnya adalah East Bawean I di Laut Utara Madura yang dimenangkan oleh Sintezmorneftegaz. Sementara WK Gunting di daratan Jawa Timur yang dimenangkan Esso Exploration International Ltd. Sedangkan WK Kerapu di Laut Natuna Kepulauan Riau yang dimenangkan Pearl Oil (Tachylyte) Ltd.
Selain itu, WK Mahakam Hilir di Kalimantan Timur oleh SPC E&P Upstream PTE Ltd, WK Baronang di Laut Natuna Kepulauan Riau oleh Lundin Oil & Gas B.V, WK Cakalang di Laut Natuna Kepulauan Riau oleh Lundin Oil & Gas B.V, WK Semai II di Laut Papua oleh Konsorsium Murphy Overseas Ventures Inc - PTTEP Public Company Ltd - Inpex Corporation, WK Semai III di Laut Papua PT Suma Sarana, serta WK Semai V di Laut Papua oleh Hess (Indonesia - Semai V) Ltd.
Seperti layaknya pengumuman WK migas yang terdahulu, pemerintah mendapatkan bonus tanda tangan kontrak dari perusahaan pemenang yang jumlahnya tidak sedikit. Kali ini, bonus tanda tangan yang langsung masuk ke kas negara sebesar US$ 69,5 juta.
Sementara komitmen investasi yang disanggupi oleh sembilan pemenang di WK yang bersangkutan sebesar US$ 465,1 juta. Rinciannya, sebelum memasuki tahap eksplorasi, selama tiga tahun ke depan di WK tersebut akan dilakukan studi geologi dan geofisika yang diperkirakan menelan biaya US$ 20,9 juta, survei seismik 2D sebesar US$ 28,2 juta, reprocessing seismik 2D sebesar US$ 396.000, survei seismik 3D sebesar US$ 52,6 juta dan pengeboran 16 sumur eksplorasi senilai US$ 363 juta.
"Kami harap kontraktor serius memanfaatkan waktu tiga tahun untuk eksplorasi. Penandatanganan kontrak pemenang 9 WK ini akan dilakukan 13 November 2008, bersamaan dengan penandatanganan 22 WK penawaran langsung yang sebelumnya sudah diumumkan. Jadi total ada 31 WK yang akan ditandatangani," ujar Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, kemarin. Dengan dilakukannya penandatanganan kontrak tersebut, Purnomo menyimpulkan bahwa iklim investasi bidang migas di Indonesia masih sangat menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
