Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sepakat untuk meneruskan rencana pembangunan mega proyek bandara udara internasional di Bali Utara.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pihaknya memberi konfirmasi terkait proyek ini kepada Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) dan ternyata masih dimungkinkan untuk dilanjutkan perencanaannya.
Apalagi, secara hitung-hitungan biaya membangun bandara Bali Utara lebih murah dibanding memperluas lintasan bandara di Denpasar.
"Untuk membangun second runway di Denpasar yang cost-nya hampir Rp 27 triliun hanya saja biasa menambah 10 juta penumpang," ungkapnya di kawasan Istana Negara, Senin (4/2).
Sementara perhitungan pembangunan Bali Utara yang dilaporkan hanya Rp 6,3 triliun. "Kalau benar angkanya segitu, dan kita bikin tol 7,5 km dari selatan ke utara itu lebih murah, kita lihat cost and fee-nya juga," tambah dia.
Tak hanya itu pembangunan Bali Utara mendapat dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pembangunan itu diharapkan mampu mendorong tingkat kesejahteraan penduduk setempat masih tergolong masih berada di bawah garis kemiskinan.
Adapun sebelumnya, Luhut mengatakan pembangunan Bali Utara itu dipastkan batal lantaran adanya hasil studi dari Bank Dunia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Salah satu studinya itu, yakni sulitnya membangun akses kereta api.
"Tidak elok membuat kereta api lingkar Bali, tapi jalan memotong gunung dan tol. Kemudian ada pantai kiri kanan, sehingga terbuka satu," ujar Luhut beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News