kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Pemerintah terus dorong sertifikasi TKDN untuk industri farmasi


Minggu, 21 November 2021 / 17:10 WIB
Pemerintah terus dorong sertifikasi TKDN untuk industri farmasi
ILUSTRASI. Pemerintah terus dorong sertifikasi TKDN untuk industri farmasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Pemerintah terus dorong sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri farmasi. Salah satu upaya yang dilakukan, kerjasama antara Kementerian Perindustrian sebagai Pusat P3DN bekerja sama dengan PT Surveyor Indonesia (PTSI).

Kepala Pusat P3DN, Nila Kumalasari menuturkan, pihaknya berharap industri farmasi bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Industri farmasi Indonesia harus bertumbuh dan berkembang sehingga makin layak menuju pasar global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (21/11).

Hanya saja, tak sedikit industri farmasi yang masih ragu untuk memulai proses sertifikasi TKDN. Hal itu lantaran adanya kekhawatiran formula obat dari proses hingga bahan baku tak bisa terjaga kerahasiaannya.

Direktur Komersial PTSI, Saifuddin Wijaya mengatakan bahwa Surveyor Indonesia sebagai verifikator sudah berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan melalui penandatanganan NDA (Non-Disclosure Agreement) bersama.

Baca Juga: PLN berharap tambahan insentif bagi kendaraan ramah lingkungan

“Kami sangat memahami dan turut menjaga kerahasiaan itu, karena itu kami menggunakan metode verifikasi berdasarkan bobot,” sebutnya.

Lanjutnya, PTSI dalam melakukan verifikasi di industri farmasi berdasarkan bobot bukan perhitungan cost base. Dengan begitu, diharapkan banyak industri farmasi yang tertarik untuk segera mendaftarkan produk-produknya untuk mendapatkan sertifikat TKDN.

Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi, Agusdini Banun menilai dengan banyak industri farmasi bersertifikat TKDN maka akan makin cepat kemandirian bahan baku obat dan alat kesehatan.

Baca Juga: Pada kuartal III 2021, Pertamina International Shipping catatkan TKDN 32,4%




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×