kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah temukan ada lebih 6.000 WNI terlibat terorisme lintas batas


Jumat, 10 Januari 2020 / 14:42 WIB
Pemerintah temukan ada lebih 6.000 WNI terlibat terorisme lintas batas
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan, ada 6.000 lebih warga Indonesia yang teridentifikasi terlibat foreign terrorist fighter (FTF) atau terorisme lintas-bantas.

"Dari Suriah saja kita punya 187 ( WNI), pokoknya lebih dari 6.000 warga kita di luar negeri yang sekarang diidentifikasi oleh negara yang didatangi sebagai teroris," ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (10/1/2020).

Baca Juga: Jokowi minta Jepang melanjutkan investasi di Natuna

Mahfud mengatakan, fenomena FTF tersebut menjadi salah satu pembahasan pemerintah. Mengingat, mereka juga tetap harus dipulangkan ke Indonesia.

"Itu banyak yang mesti kita pulangkan," kata dia.

Mahfud mengatakan, skema pemulangan teroris lintas-batas ini perlu diperhatikan. Dengan begitu, kepulangan mereka ke Indonesia tidak membahayakan keamanan dalam negeri.

Baca Juga: Edhy Prabowo janji prioritaskan pemberantasan Illegal Fishing

Dalam penanggulangan terorisme lintas-batas, Pemerintah Indonesia juga tengah menjajaki kerja sama dengan Badan Penanggulanhan Teroris Jepang.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×