Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggodog Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan penerbitan RPJMN 2020-2024 akan dilaksanakan akhir tahun ini. "Lebih cepat sebulan dari deadline Januari 2020," jelas Bambang saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/6).
Adapun dalam draft RPJMN 2020-2024 yang telah direvisi per 7 Mei 2019, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,4% hingga 6% per tahun. Dengan target tersebut, diharapkan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita meningkat menjadi US$ 5.780 hingga US$$ 6.160 pada tahun 2024.
Untuk tahun 2020, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam tiga baseline yakni rendah, sedang dan tinggi. Baseline rendah pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2020 mencapai 5,3%.
Sedangkan baseline sedang ditargetkan 5,4%, dan baseline tinggi alias optimis ditargetkan 5,5%. Sementara itu, untuk target 2024 target pertumbuhan ekonomi tertinggi dari pemerintah yaitu 6,5% dan terendahnya 5,5%.
Meski demikian, berdasarkan kajian pertumbuhan potensial Bappenas, apabila tidak dilakukan kebijakan apapun rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan adalah 4,9%.
Untuk mencapai target pertumbuhan 5,4% hingga 6% diperlukan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja sebesar 68% hingga 70%, pertumbuhan investasi 6,9% hingga 8,1%, pertumbuhan faktor produksi total sebesar 30% hingga 70% dan rata-rata lama sekolah 10 tahun dalam setiap skenario.
Sejalan dengan target rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,4% hingga 6% per tahun, kondisi makro tersebut berdampak pada peningkatan kualitas pertumbuhan. Pada 2024, diharapkan tingkat kemiskinan menurun menjadi 6,5% sampai 7%, tingkat pengangguran terbuka diharapkan menurun menjadi 4% hingga 4,6%.
Rasio gini juga diharapkan turun menjadi 0,370-0,374 serta indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat menjadi 75,54 pada tahun 2024. "Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam lima tahun ke depan, perbaikan transformasi struktural menjadi salah satu kunci utama," jelas dokumen tersebut.
Perbaikan transformasi struktural utamanya didorong oleh revitalisasi industri pengolahan. Di sisi lain, tetap mendorong perkembangan sektor lain melalui modernisasi pertanian, hilirisasi pertambangan, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan transformasi sektor jasa.
Sebagai gambaran, kondisi pada tahun 2018 menunjukkan pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 5,17%, tingkat kemiskinan 9,66%, tingkat pengangguran terbuka 5,34%, rasio gini 0,384, dan IPM sebesar 71,39.
Sementara itu, pada RPJMN 2015-2019 ditargetkan pertumbuhan ekonomi 8%, tingkat kemiskinan 7% hingga 8%, tingkat pengangguran terbuka 4% hingga 5%, rasio gini 0,36, dan IPM 76,3. Tak seoptimis RPJMN 2015-2019, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di rancangan RPJMN 2020-2024 sebesar 5,4% hingga 6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News