Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Pemerintah menargetkan untuk menurunkan waktu tunggu barang-barang di pelabuhan (dwelling time), terutama di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menjadi hanya 3 hari pada 2014. Wakil Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, saat ini dwelling time rata-rata yang dibutuhkan di Pelabuhan Tanjung Priok masih mencapai 6,7 hari.
Waktu dwelling time itu menurutnya terlalu lama, dan membuat biaya logistik nasional membengkak. Padahal, menurut Lukita, Pemerintah saat ini sedang berusaha menekan biaya logistik nasional. "Dengan semakin kecilnya dwelling time, artinya waktu setiap barang-barang di pelabuhan menjadi sedikit, ini akan menekan biaya," ujar Lukito, Senin (11/3).
Rencananya, di tahun 2014 mendatang biaya logistik ditargetkan bisa turun sebesar 2%, atau menjadi sekitar 21% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nasional. Adapun saat ini, rasio biaya logistik nasional yang dijadikan patokan, yaitu tahun 2010, mencapai 23,99% dari nilai PDB.
Selain akan menekan dwelling time pemerintah juga akan meningkatkan volume pelabuhan dalam menampung peti kemas atau kontainer hingga sebanyak 20%. Namun Lukito tidak menjelaskan berapa kapastitas penampungan peti kemas di pelabuhan saat ini.
Yang jelas, saat ini, menurutnya, banyak perusahaan yang memilih menjadikan pelabuhan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barangnya. Hal itu karena biaya penyimpanan dipelabuhan dinilai lebih murah dibanding disimpan di gudang.
Menurut Lukito, semua target-target tersebut merupakan bagian dari Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang sedang disusun pemerintah. Sislognas tersebut juga akan dibahas dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2014. "Sislognas juga menjadi salah satu isu strategis dalam rencana Prioritas Nasional," ujar Lukito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News