kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah targetkan belanja produk TIK domestik capai Rp 17 triliun pada 2024


Kamis, 22 Juli 2021 / 15:36 WIB
Pemerintah targetkan belanja produk TIK domestik capai Rp 17 triliun pada 2024
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Lebih lanjut Luhut mengatakan, pemerintah tengah berupaya membangkitkan industri TIK dalam negeri melalui sejumlah program. Diantaranya penyediaan akses pasar, penyerapan produk dalam negeri melalui pengadaan barang/jasa pemerintah.

Lalu, peningkatan kapasitas SDM, bekerjasama dengan sekolah vokasi, perguruan tinggi dan industri. Serta akses permodalan.

“Saat ini pemerintah telah menyediakan fasilitas sertifikasi TKDN gratis bagi produk yang memiliki proyeksi nilai TKDN diatas 25%, dengan maksimal 8 jenis produk per industri menggunakan dana PEN dengan total Rp 112 miliar,” ujar Luhut.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan, Kemendikbud Ristek akan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri termasuk laptop produk dalam negeri dalam belanja kementerian. Oleh karena itu, pihaknya mempermudah belanja sekolah melalui sistem informasi pengadaan sekolah (SIPLah).

Baca Juga: PPKM mikro di luar Jawa-Bali diperpanjang hingga 20 Juli 2021

“Sekarang sekolah-sekolah ini kita dorong terus,” ujar Nadiem.

Nadiem menyebut, Kemendikbudristek bersama semua pihak terkait akan melibatkan SMK dan Politeknik dalam ekosistem produksi laptop dalam negeri. Adapun beberapa perguruan tinggi saat ini sedang merancang produk TIK dalam negeri diantaranya ITB, ITS dengan industri membentuk konsorsium untuk memproduksi tablet dan laptop merah putih.

“Selain itu Kemendikbud ristek juga melibatkan peserta SMK dalam perakitan dan menjadi tenaga after sales service. Di tahap awal setidaknya 400 SMK dan Politeknik akan terlibat dalam ekosistem produksi laptop PDN ini. Kedepan harapannya bukan hanya laptop dan kebutuhan Kemendikbud ristek atau sistem pendidikan kita. Tapi berbagai macam jenis produk bisa melibatkan ekosistem perguruan tinggi dan SMK kita,” jelas Nadiem.

Selanjutnya: Utamakan Kemajuan Bangsa, Bukan Keinginan Pasar, dalam Pembuatan Konten di MedSos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×