kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah tak akan biarkan Pertamina merugi


Selasa, 31 Maret 2015 / 14:25 WIB
Pemerintah tak akan biarkan Pertamina merugi
Promo Indomaret 18-31 Oktober 2023, Super Hemat Mingguan Terbaru Berlaku Lebih Lama.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri energi dan sumber daya manusia (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, saat ini pemerintah masih menghadapi siklus harga minyak dunia yang naik-turun. Akibatnya, sulit menetapkan kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sesuai antara harga keekonomian dan harga pasar.

Sebab, saat ini harga keekonomian BBM masih di bawah harga pasar sebesar Rp 500- Rp 600 per liter. Akibatnya, PT Pertamina harus menanggung beban dari selisih yang timbul.

Namun demikian, Sudirman mengungkapkan, pihaknya tidak akan membiarkan Pertamina merugi. "Tetapi juga kita tidak semata-mata menaikkan harga, sehingga membebani rakyat," ujar Sudirman, Selasa (31/3) di Kantor Presiden, Jakarta.

Menurutnya, karena fluktuasi harga minyak ini maka pemerintah akan melihatnya dalam trend jangka panjang ke depan. Nanti, pertengahan tahun dan akhir tahun akan menyesuaikan harga dengan mempertimbangkan gap harga keekonomian dan harga pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×