Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Letusan Gunung Merapi bukan hanya menimpa warga melainkan hewan ternak seperti sapi. Oleh sebab itu, pemerintah akan menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar untuk membeli sapi-sapi milik warga.
Tujuannya, agar pengungsi tidak lagi menjadi korban lantaran kembali ke rumah untuk memberi makan sapi-sapi mereka. "Kami selamatkan dululah supaya peternak-peternak itu tidak memikirkan lagi, jadi mereka tinggal memegang uang," ujar Menteri Pertanian Suswono usai Prsidential Lecture di Istana Negara, Jumat (5/11).
Pemerintah berjanji memberikan ganti rugi sapi yang mati. Supaya kedua program itu berjalan lancar, saat ini pemerintah daerah sedang mendata jumlah sapi milik warga serta masing-masing pemiliknya. "Kami akan prioritaskan mereka yang mendapatkan musibah dan sapinya menjadi korban akibat Merapi," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Suswono menambahkan, upaya untuk membeli sapi-sapi milik warga tidak hanya menjadi kerjaan pemerintah saja. Sebab, pemerintah sudah menghubungi asosiasi peternak sapi dan kerbau untuk terlibat dalam program pembelian itu.
Menurutnya, para asosiasi siap untuk membeli sapi warga Merapi. "Jadi beberapa peluang ada dan pemerintah sendiri menyiapkan dana untuk membeli sapi-sapi mereka," kata Suswono.
Sedangkan bagi sapi-sapi milik warga yang statusnya masih nyicil tapi mati akibat awan panas, pemerintah berupaya memutihkannya. Caranya, dengan mengajukan force majeur atau keadaan memaksa sebagai alasan pemutihan. Dengan demikian, bank bisa membebaskan para peternak korban merapi yang sapinya mati dari kewajiban membayar cicilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News