kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Pemerintah siapkan masterplan antisipasi bencana


Senin, 16 April 2012 / 19:50 WIB
Pemerintah siapkan masterplan antisipasi bencana
ILUSTRASI. Kepal Penjaga Pantai Jepang mencoba mengusir kapal China yang melewati perbatasan di sekitar wilayah Pulau Senkaku, 8 Mei 2020.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Belajar dari pengalaman gempa 8,5SR yang menggoyang Aceh belum lama ini. Pemerintah kini tengah menyiapkan masterplan antisipasi bencana gempa bumi dan tsunami di masa mendatang.

"Presiden menginstruksikan kepada Kepala BNPB dan Kepala BMKG untuk menyusun masterplan antisipasi bencana gempa bumi dan tsunami di masa mendatang," kata juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Senin (16/4).

Merujuk pada paparan laporan penanganan dari Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana Syamsul Maarif, penanganan gempa bumi dan tsunami di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu lalu secara umum lebih baik dibandingkan tsunami 2004. Sistem telah bekerja, namun mekanisme masih ada yang perlu disempurnakan.

Kepala Pusat data informasi dan humas BNPB, Sutopo Puro Nugroho menjelaskan di sebagian daerah terjadi kemacetan saat evakuasi karena masyarakat membawa kendaraan dan panik. Padahal saat gladi semua bisa berjalan lancar karena masyarakat tidak membawa kendaraan.

"Namun saat terjadi peringatan tsunami yang sebenarnya masyarakat membawa kendaraan. Yang terjadi akhirnya kemacetan," jelasnya.

Salah satu langkah untuk memaksimalkan penanganan bencana, diusulkan pembangunan shelter vertikal. Masyarakat dapat evakuasi ke shelter vertikal terdekat di sekitar pantai. Sebab waktu tempuh evakuasi di jalur-jalur evakuasi di jalan dengan kondisi macet akan kalah cepat dengan datangnya tsunami.

Tsunami di Indonesia adalah tsunami lokal di mana tsunami datang hanya berkisar 10-30 menit setelah gempa. Evakuasi vertikal dapat berupa mesjid, kantor pemerintah, sekolah, gedung, bukit buatan dan lainnya yang didesain tahan gempa dan atasnya dapat digunakan untuk evakuasi. Ketinggiannya disesuaikan dengan tinggi tsunami. Saat ini shelter vertikal masih terbatas jumlah.

Misal di Padang baru ada sekitar 7 unit sementara kebutuhannya sekitar 300-500 unit. Di Kab. Pesisir Selatan juga baru ada 3 dari kebutuhan 68 unit. Demikian pula di Banda Aceh baru ada sedikit escape building.

Meski demikian, penambahan infrastruktur ini belum dapat terealisasi tahun ini. Pemerintah menjanjikan alhasil anggaran untuk tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×