Reporter: Diade Riva Nugrahani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SURABAYA. Pemerintah rupanya telah mengantisipasi dampak fenomena iklim musim kemarau berkepanjangan yang disertai udara panas (El Nino) sejak jauh-jauh hari. Sebagai salah satu bukti, pemerintah akan memasukkan anggaran antisipasi El Nino kurang lebih senilai Rp 3 triliun dalam nota keuangan dan Rancangan Anggaran dan Pembelanjaan Negara (RAPBN) tahun 2010.
"Ya masuk anggaran, Rp 3 triliun merupakan usulan untuk anggaran. Namun kita lihat kondisi APBN maupun RAPBN 2010," ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krishnamurthi, siang tadi (29/7). Rencananya, nota keuangan dan RAPBN 2010 akan dibacakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 3 Agustus 2009 mendatang.
Meski demikian, Bayu bilang, angka itu masih belum pasti. Pasalnya, berdasarkan survei yang dilakukan BMKG dan wawancara dengan sejumlah petani di beberapa daerah, secara umum sebenarnya tidak ada masalah air. "Mereka malah bilang hujan itu agak mundur jadi sampai Juni masih ada hujan," ujarnya. BMG sendiri mengonfirmasikan bahwa musim tanam hanya akan mundur dua sampai tiga minggu. "Dengan demikian, musim panen juga mundur, kalau dilihat produksi secara keseluruhan tidak akan banyak gangguan," jelas Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News