kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Siap Berikan Layanan Mudik Aman dan Sehat


Selasa, 12 April 2022 / 19:44 WIB
Pemerintah Siap Berikan Layanan Mudik Aman dan Sehat
ILUSTRASI. Calon penumpang berjalan menuju bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (11/4/2022). Pemerintah Siap Berikan Layanan Mudik Aman dan Sehat.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan, pemerintah telah siap menghadapi arus mudik lebaran 2022.

Kesiapan tersebut meliputi pelayanan transportasi massal baik darat, laut dan udara, kondisi jalan raya non tol maupun tol, pengelolaan lalu lintas, ketersediaan BBM/energi dan listrik, hingga pelaksanaan pengawasan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin pada pelaku perjalanan mudik.

Moeldoko menyebut, dari laporan masing-masing kementerian menunjukkan bahwa rencana aksi (renaksi) kesiapan menghadapi arus mudik sudah 100%. Hanya tinggal butuh koordinasi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga agar renaksi tersebut bisa dilaksanakan di lapangan.

"Tahun ini, pemerintah siap wujudkan layanan mudik aman mudik sehat,” kata Moeldoko usai memimpin rapat koordinasi Kantor Staf Presiden bersama Kementerian/Lembaga terkait, Selasa (12/4).

Baca Juga: Mudik Gratis 2022: Cara, Link, Syarat, dan Jadwal Berangkat ke Jateng & DIY

Dalam rapat, Moeldoko menekankan pentingnya masing-masing kementerian/lembaga untuk melakukan optimalisasi pelayanan mudik lebaran. Sebab, ujar dia, mudik tahun ini sangat krusial, di mana akan ada pergerakan 85,5 juta orang, yang memiliki emosi tinggi karena dua tahun tidak mudik.

Kondisi ini, sambung Moeldoko, harus diimbangi oleh sikap petugas/aparat yang lebih sigap, responsif, dan bisa mengambil langkah cepat atas semua persoalan di lapangan.

“Aparat harus turut memberikan kenyamanan kepada pemudik, jangan malah memberikan kejengkelan karena kemacetan, kejengkelan karena cari BBM sulit, cari toilet susah. Ini semua harus bisa diantisipasi. Intinya, jangan memberikan image bahwa pemerintah tidak bisa mengatur mudik,” tegas Moeldoko.

Moeldoko juga mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin untuk mudik. Ia bilang, pelaksanaan ketentuan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin untuk mudik, harus mengacu pada satu regulasi atau aturan. Sehingga implementasi di lapangan tidak berbeda-beda dan membingungkan masyarakat.

Baca Juga: Jelang Mudik, Pelebaran Jalan Tol Cikampek Ditargetkan Rampung H-10 Lebaran 2022

“Jangan sampai nanti perjalanan darat beda dengan udara dan laut. Aturannya harus satu, harus sama. Jangan membuat masyarakat bingung. Dan yang tak kalah penting, pelaksanaan prokes dan vaksin harus sesingkat mungkin jangan malah membuat macet,” pesan Moeldoko.

Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi kesiapan arus mudik lebaran 2022, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan, puncak arus mudik lebaran diperkirakan akan terjadi pada 29 April 2022, bersamaan dengan mulainya cuti bersama.

Pemerintah memproyeksikan pada arus mudik lebaran tahun ini, terdapat potensi pergerakan nasional mencapai 31,6% dari penduduk Indonesia, atau sebanyak 85,5 juta orang.

Baca Juga: Libur Bersama Lebaran, Pemudik Bisa Membludak

Dari jumlah tersebut, Jawa Timur menjadi daerah asal perjalanan terbanyak, yakni sebesar 14,6 juta orang, disusul Jabodetabek 14 juta orang, Jawa Tengah 12,1 juta orang, Jawa Barat sebesar 9,2 juta orang, dan Sumatra Utara 4 juta orang.

Kemenhub juga menyebut, sebanyak 22,9 juta orang memilih menggunakan mobil pribadi untuk mudik lebaran. Sementara sepeda motor sebanyak 16,9 juta orang, dan transportasi umum, yakni bus 14,1 juta orang, pesawat 8,9 juta orang, serta kereta api sebanyak 7,6 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×