Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kementerian Pertahanan mempersilahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan pre audit pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi tipe SU-30MK2. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, audit ini untuk memastikan ada tidaknya pengelembungan harga dalam pembelian pesawat tempur dari Rusia tersebut.
"Kami mempersilahkan dilakukan pre-audit oleh BPKP, agar soal harga semuanya clear. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengetahui kepastian soal harga," tutur Sjafrie dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (26/3).
Dugaan penggelembungan ini berawal dari laporan sejumlah lembaga pegiat antikorupsi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil. Mereka melaporkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (20/3) lalu.
Mereka mencurigai Purnomo melakukan korupsi dalam pembelian enam pesawat tempur Sukhoi jenis SU-30 MK2 dari Rusia. Sebab, Koalisi Masyarakat Sipil ini menemukan dugaan keterlibatan pihak ketiga, yakni PT Trimarga Rekatama, dalam pembelian Sukhoi. Padahal Rusia memiliki perwakilan resmi di Jakarta, yaitu JSC Rosoboronexport Rusia.
Sjafrie membantah Kementerian Pertahanan telah mengundang keterlibatan PT Trimarga Rekatama sebagai agen pembelian pesawat tempur ini. "Kami tidak pernah berhubungan dengan Trimarga karena itu persoalan ini diluar persoalan Kementerian Pertahanan," lanjutnya.
Menurutnya, keterlibatan pihak Trimarga sama sekali tidak berpengaruh terhadap transaksi pembelian pesawat yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Dia bilang, Trimarga hanya membantu pengurusan dokumen-pengurusan dokumen milik Rosoboron.
Karena itu, menurut Sjafrie, yang mengetahui keterlibatan secara rinci PT Trimarga dalam kerjasama ini adalah pihak Rosoboronexport. Sjafrie mengakui bahwa kerjasama antara pemerintah RI dengan pihak Rosoboronexport telah terjalin sejak 2003 silam. Meski begitu, Sjafrie menyatakan tidak tahu menahu perihal keterlibatan PT Trimarga sebagai agen di Indonesia dalam pembelian pesawat tempur ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News